SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

LIBREVILLE- Pantai Gading lolos ke laga pamungkas Piala Afrika setelah memperdayai Mali dengan skor 1-0 di babak semifinal, Kamis (9/2/2012) dini hari WIB. Gol semata wayang Pantai Gading dicetak pemain Arsenal, Gervinho. Tapi di final nanti, Didier Drogba dkk tidak akan bertemu dengan Timnas Ghana, seperti yang kebanyakan orang impikan.

Zambia adalah tim yang menjadi perusak laga final idaman tersebut. Tim ini secara mengejutkan mampu menumpaskan juara empat kali Piala Afrika, Ghana dengan skor 1-0 di laga semifinal.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam pertandingan itu, Zambia selamat dari ancaman pemain Ghana, Asamoah Gyan yang gagal mengeksekusi tendangan penalti di awal pertandingan. Ghana akhirnya yang harus tersingkir dari turnamen sepak bola terakbar di Benua Afrika tersebut setelah pemain pengganti Zambia, Emmanuel Mayuka meremukkan jala Ghana di menit ke-78.

Laga final di Stade de l’Amite, Senin (13/2/2012) dini hari WIB nanti, akan menyingkap sejarah pedih bagi Zambia. Di kandang Gabon itu, tim berjuluk Peluru Tembaga ini akan mencoba memenangkan pertandingan final untuk kali ketiga, seusai tragedi kecelakaan pesawat yang mengangkut 30 pemain Zambia di Libreville pada 1993.

Zambia, yang dua kali menjadi runner-up, terakhir kali tampil di babak final Piala Afrika pada 1994, atau setahun setelah terjadinya kecelakaan pesawat. Saat itu mereka dikalahkan Nigeria 1-2 dalam laga yang penuh emosional.

“Terakhir kali Zambia main di final pada 1994 dengan tim cadangan, karena semua tim meninggal dunia pada 1993. Artinya, sebelum turnamen kami bisa katakan: jika dengan pemain pengganti saja bisa ke final Piala Afrika, kenapa kami tidak?. Dan Kami bias,” jelas pelatih Zambia, Herve Renard seperti dilansir Yahoosports, Kamis (9/2).

Bagi Pantai Gading,  mungkin ini akan menjadi kesempatan terakhir bagi generasi emas mereka, seperti Drogba yang akan genap berusia 34 tahun bulan depan. “Kami datang ke sini dengan banyak harapan dan tekanan. Dengan kegagalan yang kami miliki di masa lalu, kami paham kami belum menang lagi, ” tandas pelatih Timnas Pantai Gading, Francois Zahoui. JIBI/SOLOPOS/Hanifah Kusumastuti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya