Sport
Sabtu, 10 Januari 2015 - 03:25 WIB

PIALA ASIA 2015 : Massimo Luongo, Pemain Berdarah Indonesia Bantu Kemenangan Australia

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Piala Asia 2015 dibuka dengan laga antara Australia vs Kuwait. Australia menang, salah satunya karena kontribusi Massimo Luongo.

Solopos.com, MELBOURNE — Kemenangan Australia di laga pembuka Piala Asia 2015 tak lepas dari peran Massimo Luongo. Darah muda baru milik Socceroos, julukan tim Australia ini ternyata punya garis keturunan Indonesia.

Advertisement

Mungkin tak banyak yang mengenal Luongo, dibanding pemain semisal Nigel de Jong, Radja Nainggolan, John Heitinga, atau Giovanni van Bronckhost, sebagai pesepakbola asing yang punya garis keturunan Indonesia.

Wajar karena karier lebih banyak dihabiskan di klub League One di Inggris, Swindown Town. Meski menimba ilmu di akademi Tottenham Hotspur, Luongo sama sekali tak mendapat kesempatan main di sana.

Advertisement

Wajar karena karier lebih banyak dihabiskan di klub League One di Inggris, Swindown Town. Meski menimba ilmu di akademi Tottenham Hotspur, Luongo sama sekali tak mendapat kesempatan main di sana.

Cuma sekali dia pernah main untuk tim senior Spurs saat berhadapan dengan Stoke City di Piala Liga Inggris, 20 September 2011. Luongo yang kala itu berusia 19 tahun masuk menggantikan Sandro di menit ke-70.

Sayang laga debut itu berakhir pahit karena dia gagal mengeksekusi penalti dalam babak tos-tosan yang saat itu memasuki sudden death. Begitu penaltinya tak masuk, Spurs tersingkir seusai kalah 6-7.

Advertisement

Seperti dilansir detiksport, Luongo mendapat darah Indonesia dari sang ibu yang kelahiran Sumba, Nusa Tenggara Barat, dan ayah asli Italia. Meski demikian pemuda yang lahir tanggal 25 September 1992 itu memilih membela Australia, yang merupakan tempat kelahirannya.

Dia sempat membela timnas U-20 Australia sebelum dipanggil pelatih Ange Posctecoglou, ke dalam skuat Socceroos di Piala Dunia 2014. Nah, dari situ berita soal Luongo beredar luas soal dirinya adalah keturunan Indonesia dan main di turnamen tersebut.

Padahal Luongo baru melakoni laga debutnya di bulan Maret 2014 saat Australia kalah 3-4 dari Ekuador dalam laga persahabatan. Masuknya Luongo menyingkirkan pemain top Australia kala itu seperti Josh Kennedy, Tom Rogic, Luke Wilkshire, dan Mark Birighitti.

Advertisement

Meski demikian pesepakbola 22 tahun itu sama sekali tak dimainkan oleh Postecoglou di Brasil dan dia harus melihat Australia tersingkir tanpa sekalipun menang di fase grup.

Pemain berposisi gelandang tengah itu kembali masuk skuat Australia di Piala Asia awal tahun ini. Beban berat jelas dipikul oleh Luongo mengingat dia digadang-gadang bakal jadi pilihan utama bersama muka baru lainnya, John Troisi, di lini tengah yang membuat gelandang top lain seperti Tommy Oar atau Mark Bresciano berada di bangku cadangan.

Pemandangan itulah yang terlihat di laga pembuka Piala Asia melawan Kuwait di Melbourne Rectangular Stadium, Jumat (9/1) sore WIB. Luongo mengawal lini tengah Australia meski sempat kerepotan di awal laga ketika Kuwait berhasil unggul lebih dulu di menit ke-8.

Advertisement

Namun, setelah itu Luongo mampu tampil lepas dan hasilnya di menit ke-33 dia mengirimkan umpan tarik yang dituntaskan Tim Cahill untuk jadi gol penyama kedudukan.

Semenit sebelum turun minum Luongo mencatatkan gol pertamanya untuk Australia seusai menanduk bola crossing Ivan Franjic dengan jitu. Bola sedikit melambung dan bersarang di atas kiper Kuwait.

Gol yang meledakkan seisi stadion dan saat perayaan gol, Cahill yang merupakan pemain senior menunjuk Luongo seakan memperlihatkan kepada publik ‘Negeri Kangguru’ bahwa mereka bakal punya pujaan baru.

Aksi Luongo akhirnya setop di menit ke-84 kala digantikan oleh Bresciano. Dicatat Opta, Luongo membuat 8 tekel dan 7 intersep sepanjang laga, lebih banyak dibanding pemain lainnya di atas lapangan. Plus satu gol dan satu assist membuat Luongo dinobatkan sebagai Man of The Match.

“Luar biasa. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan (bisa mencetak gol perdana di kandang),” ujar Luongo seperti dilansir detiksport mengutip wawancaranya seusai laga dengan Fox Sports.

Kini Luongo punya tugas lagi membawa Australia memenangi dua laga selanjutnya kontra Oman dan Korea Selatan, demi memuluskan langkah ke babak 16 besar dan tentunya menjadi juara di rumah sendiri. (JIBI/SOLOPOS)

Pemain Australia berdarah Indonesia Massimo Luongo (Ka) berselebrasi dengan Cahill. JIBI/Rtr/Brandon

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif