SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tim Spanyol sedang berlatih

RIO DE JANEIRO – Laga dua timnas Spanyol melawan Tahiti, Jumat (21/6/2013) dini hari nanti di ajang Piala Konfederasi 2013 ini bagaikan bumi dan langit. Spanyol merengkuh predikat sebagai juara dunia dan juara Eropa, kampiun sepak bola sejagad sementara Tahiti adalah tim under dog yang tak ada yang mengunggulkan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam laga yang digelar di Estadio Do Maracana, Rio de Janeiro racikan Tiki-taka itu, La Furia Roja menikmati 92 persen penguasaan bola dalam sembilan menit pertama ketika melawan Uruguay.

Tahiti memosisikan diri sebagai David di hadapan Goliath berotot dan berbadan kekar. Hanya tinggal sekarang, mampukah David melontarkan gada untuk membuat Goliath tidak berdaya? Sejumlah pertanyaan mencuat untuk mengiringi duel antara Spanyol melawan Tahiti.

Apakah Spanyol bakal menghabisi Tahiti dengan menjadikannya sebagai bulan-bulanan gol? Terkesan bahwa Spanyol di bawah pelatih Vicente Del Bosque cukup gembira dengan kemenangan 2-1 atas Uruguay di awal turnamen.

Dengan mengandalkan dominasi penguasaan bola dan menggelontorkan serangan bertubi-tubi, Del Bosque memberi instruksi kepada anak asuhannya agar tanpa ampun menjalakan sebanyak mungkin gol ke gawang Tahiti. Ini yang perlu dicamkan dalam kocek setiap hati pemain Tahiti.

Berapa banyak gol yang bakal tercipta dalam laga kali ini? Spanyol harusnya mampu mengemas empat sampai lima gol ke gawang Uruguay di babak pertama.

Pemain Tahiti. Nicollas Vallar ddk

Menurut FIFA, Uruguay kini berada di peringkat ke-19, sementara Tahiti berada di peringkat ke-138. Nigeria mampu menggasak Tahiti dengan skor 6-1 di pertandingan awal turnamen. Bukan tidak mungkin, melawan Spanyol, terjadi “hujan gol” ka gawang Tahiti. Ini yang tentu didambakan oleh Del Bosque.

Apakah Tahiti mampu mencetak gol ke gawang Spanyol? Tahiti amat bersukacita mampu mencetak gol semata wayang ketika menghadapi Nigeria. Kubu Tahiti merespons dan menyebut gol tunggal itu sebagai “gol yang sungguh luar biasa”.

Dapat dibayangkan, selebrasi macam apa yang akan diperagakan skuad Tahiti ketika mampu menjebol gawang La Furia Roja? Itu tentu jauh dari mudah, karena Spanyol punya lini pertahanan terbaik di dunia. Mereka mampu menahan gempuran Italia di final, dan laga berakhir imbang.

Jika memang pertandingan berakhir dengan skor 16-1 untuk kemenangan Spanyol, maka siapa sesungguhnya yang bakal berperan? Di banyak turnamen internasional kerap terjadi banyak hal tak terduga. Biasanya satu atau dua pemain anyar berpredikat pemain bintang muncul ke permukaan.

Sejarah mencatat, delapan puluh tahun lalu, Spanyol menang 13-0 atas Bulgaria, sementara Tahiti pernah terbebani dengan kalah sepuluh gol tanpa balas ketika melawan Selandia Baru. Kalau Nigeria telah menghujani enam gol ke gawang Tahiti, maka Spanyol tidak akan melewatkan kesempatan untuk menjebol sebanyak mungkin gol ke gawang lawannya kali ini.

Dibayang-bayangi dengan mimpi buruk itu, pelatih Tahiti Eddy Etaeta mengatakan, “Spanyol tidak tertarik untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 10-0. Spanyol tim yang amat menghormati lawan, terlebih tim-tim yang kecil. Saya tidak berpikir bahwa kami akan kalah dengan jumlah gol yang fantastis yang tercatat di buku sejarah.”

Prediksi pembaca (Goal.com):

Spanyol menahan imbang Tahiti (80 persen)

Prediksi tiga besar laga:

* Spanyol 8-0 Tahiti (19,09 persen)

* Spanyol 7-0 Tahiti (14,28 persen)

* Spanyol 5-0 Tahiti (  9,5  persen)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya