SOLOPOS.COM - Pertemuan PT Liga Indonesia, PSSI, BOPI, dan Kemenpora (Ligaindonesia.co.id)
Piala Jenderal Sudirman 2015 bakal berlangsung November 2015 mendatang.
Solopos.com, JAKARTA – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta penyelenggara turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015 untuk berkoordinasi dengan Tim Transisi PSSI bentukan Kemenpora. Dengan begitu turnamen yang digagas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo itu akan mendapat rekomendasi dari BOPI.
BOPI menganggap segala turnamen harus melakukan koordinasi dengan induk cabang olahraga yang membawahi. Berhubung PSSI dianggap masih dibekukan oleh Menpora, maka Mahaka Sports and Entertainment yang ditunjuk sebagai penyelenggara Piala Jenderal Sudirman 2015 harus berkoordinasi dengan Tim Transisi.
“Sesuai peraturan, mereka harus berkoordinasi dengan induk cabang olahraga sebelum mendapat rekomendasi kami,” ujar Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho, seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa (27/10/2015).
“Karena saat ini aktivitas PSSI dibekukan dan tak diakui oleh pemerintah, maka mereka harus berkoordinasi dengan Tim Transisi,” tambah Heru.
Menurut Heru, berkoordinasi dengan federasi adalah sebuah keharusan bagi penyelenggara turnamen. Hal itu tercantum dalam UU SKN pasal 1 (ayat 25), pasal 51 (ayat 2) dan pasal 89 (ayat 1), yang menjelaskan penyelenggara kejuaraan olahraga yang mendatangkan masa penonton, wajib mendapatkan rekomendasi dari induk cabang olahraga.
Pihak penyelenggara dan TNI sendiri telah melakukan koordinasi dengan PSSI terkait rekomendasi dari induk cabang olahraga. namun BOPI menegaskan, pihak penyelenggara harus berkoordinasi dengan Tim Transisi bukan PSSI. Hal itu karena status PSSI masih dibekukan, lantaran kasus konflik PSSI-Kemenpora masih berlanjut di pengadilan.