SOLOPOS.COM - Imam Nahrawi (JIBI/Solopos/Youtube)

Piala Kemerdekaan 2015 mendapat ganjalan dengan larangan PSSI terhadap klub mengingkuti kompetisi itu.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta klub dan pemain profesional melawan PSSI yang melarang anggotanya ikut Piala Kemerdekaan 2015 yang diprakarsai oleh Tim Transisi.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Imam Nahrawi berpendapat jika memang ada larangan seperti itu, berarti PSSI menghambat karier pemain dan klub di Tanah Air. “Mereka harus melawan dong. Masa ada orang mau menghambat bikin kompetisi didiamin saja. Pemain harus melawan sekarang,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/7/2015).

Piala Kemerdekaan 2015 akan digelar oleh pemerintah melalui Tim Transisi mulai 1 Agustus 2015 di lima tempat. Tetapi PSSI menilai bahwa turnamen tersebut tidak dikenal dan sudah pasti tidak mendapat otorisasi PSSI sehingga dilarang diikuti oleh anggota PSSI.

Imam mencurigai larangan yang diserukan oleh Presiden PSSI La Nyalla M Mattalitti tersebut. Ia menduga ada upaya lain yang menghambat laju perkembangan persepakbolaan nasional.

“Kok tidak ikut berarti aku curiga ini ada apa, sekarang saatnya pemain ngomong, masak takut. Jangan-jangan ini skenario mafia juga bikin sepak bola hancur,” tegas Imam.

Menpora mengajak pemain dan klub tidak takut ancaman degradasi jika ikut turnamen ini. “Siapa yang takut. Kok takutnya sama mereka [PSSI], kok gak takut pemerintah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya