SOLOPOS.COM - Para pemain Persis Solo sedang berlatih untuk menghadapi Piala Kemerdekaan sebentar lagi. JIBI/Solopos

Piala Kemerdekaan 2015 memiliki masalah. Match fee laga kedua dan ketiga terlambat cair.

Solopos.com, SOLO – Baru sepekan bergulir, Piala Kemerdekaan 2015 sudah dihantui masalah finansial. Tim-tim peserta Piala Kemerdekaan belum menerima pembayaran match fee laga kedua, Selasa (18/8/2015).

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Tim Transisi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) selaku penyelenggara turnamen menjanjikan pembayaran match fee setiap H+1 pertandingan. Namun, match fee laga kedua belum dibayarkan hingga pertandingan ketiga babak penyisihan grup yang digelar Kamis (20/8/2015).

Dengan demikian, TimTransisi berhutang dua kali pembayaran match fee hingga Jumat (21/8/2015). “Belum ada transfer pembayaran match fee kedua dan ketiga yang masuk ke rekening kami hingga Jumat. Katanya suruh menunggu, tapi saya juga belum bertanya lebih lanjut,” tutur Direktur Keuangan PT Persis Solo Saestu (PSS), Wahyu Haryanto, kepada Solopos.com, Jumat.

Persis menerima pembayaran match fee laga pertama pada Selasa lalu. Padahal, pertandingan pembuka digelar Sabtu, (15/8/2015) malam. Namun, keterlambatan pembayaran match fee laga perdana dapat dimaklumi karena tertunda jeda hari Minggu dan tanggal merah 17 Agustus.

“Semestinya memang rutin dibayarkan pada H+1 laga, tapi saya juga enggak begitu tahu. Dulu yang ikut technical meeting Pak Totok [Supriyanto, Direktur Olahraga dan Teknik], saya cuma terima transfer pembayaran,” imbuh Wahyu.

Meski aliran dana dari Tim Transisi macet, aktivitas skuat Laskar Sambernyawa, julukan Persis, tidak bisa terhenti. Persis tetap bertekad menuntaskan perjalanan di Piala Kemerdekaan 2015 tanpa merisaukan gangguan finansial. Para pemain, pelatih, dan ofisial tim pun tetap menerima gaji setiap pertandingan.

“Enggak macet. Sampai pertandingan ketiga, kami sudah membayar gaji pemain dengan menggunakan uang perusahaan. Jadi, enggak terpengaruh dengan keterlambatan pembayaran match fee dari Tim Transisi,” kata Wahyu.

Keterlambatan pembayaran match fee bukan hanya menimpa Persis, melainkan seluruh tim peserta Piala Kemerdekaan 2015. Persoalan itu bahkan membuat PSIR Rembang nyaris mogok bertanding melawan PPSM Magelang di laga ketiga. Kecemasan serupa membayangi Persibangga Purbalingga. Pelatih Persibangga, Siswanto, khawatir timnya tersandung masalah finansial di sisa laga Piala Kemerdekaan 2015.

“Kalau soal itu [pembayaran match fee] saya tidak tahu menahu. Sejauh ini, gaji tetap dibayarkan tapi enggak tahu juga nanti bagaimana? Persoalan finansial seperti ini kan sudah biasa terjadi di sepak bola Indonesia,” ujar dia. (Tri Indriawati/JIBI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya