Sport
Rabu, 19 Agustus 2015 - 14:55 WIB

PIALA KEMERDEKAAN 2015 : Persis Imbang Lawan PSIR, Aris Panen Cacian

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo, Aris Budi Sulistyo (celana putih), memberikan pengarahan kepada pemain saat latihan di lapangan Lanud Adi Soemarmo, Colomadu, Karanganyar, beberapa waktu lalu. JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu

Piala Kemerdekaan 2015 mempertemukan Persis Solo kontra PSIR Rembang. Di laga itu, Persis hanya mampu bermain imbang.

Solopos.com, SOLO – Pelatih Persis Solo, Aris Budi Sulistyo (ABS), mendapat imbas akibat hasil imbang 0-0 yang diraih anak asuhnya saat menjamu PSIR Rembang Si Stadion Manahan, Solo, Selasa (18/8/2015). Kecaman anti ABS pun semakin meluas.

Advertisement

Para suporter Laskar Sambernyawa, julukan Persis, kecewa menyaksikan tim kesayangan mereka gagal menampilkan performa terbaik di Piala Kemerdekaan 2015. Kans skuat besutan ABS itu untuk menembus babak penyisihan grup semakin menipis setelah gagal mengamankan kemenangan di dua laga pertama.

Persis ditekuk PPSM Magelang dengan skor tipis 2-3 pada laga pembuka di Manahan, Sabtu (15/8). Suporter kembali dibikin gigit jari menyaksikan Laskar Sambernyawa tidak mampu mencetak satu pun gol melawan PSIR.

Para penonton yang dilanda kekecewaan tak henti-hentinya menghujani ABS dengan kritikan tajam. Mereka meminta mantan arsitek Persik Kediri itu dicopot dari jabatannya. “Buat apa Aris. Buat apa Aris. Aris itu tak ada gunanya,” demikian sepotong yel-yel yang diserukan para penonton seusai pertandingan melawan PSIR berakhir.

Advertisement

Direktur Teknik dan Olahraga PT Persis Solo Saestu (PSS), Totok Supriyanto, menilai kekecawaan para suporter bisa dimaklumi. Namun, pihaknya tidak bisa serta merta memecat pelatih. “Otomatis penonton kecewa, itu sangat wajar. Kami beri kesempatan kepada pelatih dulu, semoga pertandingan berikutnya bisa lebih baik. Kalau mengganti pelatih enggak mungkin, terlalu riskan,” tutur Totok, saat dijumpai wartawan seusai laga.

Terpisah, ABS mengaku para pemain berada dalam tekanan dalam laga kali ini sehingga tidak bisa bermain lepas. “Saya penginnya juga menang, tapi dalam sepak bola ada strategi yang harus diterapkan. Ada beberapa pemain yang mendapatkan beban mental berat. Kami akan berjuang supaya bisa lolos dan bermain di final,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif