SOLOPOS.COM - Laga PSIS Semarang vs Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang dihentikan karena kericuhan suporter, Sabtu (4/7/2015). (Istimewa/@pasoepatinet)

Piala Kemerdekaan 2015 mendapat tambahan peserta. Dua klub Jawa Tengah, Persis Solo dan PSIS akan mengikuti turnamen tersebut.

Solopos.com, JAKARTA — Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 yang digagas oleh Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendapatkan tambahan peserta yang semuanya dari klub Divisi Utama.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Koordinator Pokja Komunikasi Tim Transisi, Cheppy T Wartono, mengatakan ketiga klub tambahan tersebut telah mengirimkan surat keiikutsertaan secara resmi yang telah diterima oleh pihak penyelenggara Piala Kemerdekaan 2015.

“Persis Solo, PSIS Semarang dan Persiba Bantul adalah klub yang telah mengirim surat keikutsertaan pada Piala Kemerdekaan 2015,” kata Cheppi, seperti dilansir Kantor Berita Antara, Selasa (7/72015).

Persis Solo dan PSIS Semarang yang menjadi finalis Piala Polda Jateng memutuskan ikut Piala Kemerdekaan 2015. Laga panas akan terjadi mengingat kedua suporter terlibat kerusuhan di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (4/7/2015).

Panitia Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 tentu harus memikirkan cara agar kerusuhan bisa dihilangkan.

Sebelumnya ada 20 tim yang telah memastikan diri mengikuti Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 yang akan digulirkan 1 Agustus mendatang. Tim yang ada terbagi atas tiga grup. Hanya saja dengan bertambahnya peserta ada peluang untuk ditambah jumlah grupnya.

Grup A yang akan digelar di Medan dengan beranggotakan PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires, Lampung FC, Persitara, Martapura FC dan Kalteng Putra, Grup B terdiri dari Perserang, Cilegon United, Persika Karawang, PSIR Rembang, Persip Pekalongan dan Persidago Gorontalo.

Sedangkan Grup C mayoritas dihuni tim asal Jawa Timur, yaitu Persepam MU, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan, Persatu Tuban, Persinga Ngawi dan Persifa Fak-Fak.

Terkait tudingan jika Lampung FC dan Persitara Jakarta Utara kloningan, Cheppy mengaku tidak mempermasalahkan. Justru Tim Transisi menilai apabila klub tersebut terutama Lampung FC merupakan klub yang sebelumnya disingkirkan oleh PSSI.

“Gara-gara mereka tidak mau setor ke PSSI. Lampung FC juara Divisi Satu kemudian naik Divisi Utama, hanya karena enggak mau bayar uang Rp500 juta mereka disingkirkan. Ini sesuai laporan dari orang Lampung FC,” katanya menegaskan.

Sementara itu, untuk keikutsertaan klub ISL pihak Tim Transisi belum menjelaskan dengan detail. Hal ini terjadi karena hingga saat ini masih dibicarakan terkait match fee yang bakal diterima klub dari kasta tertinggi di Tanah Air itu.

Selain itu, kata dia, tiga tim ISL yang ditunggu partisipasinya pada kejuaraan dengan hadiah utama Rp500 juta itu masih menunggu hasil rapat dengan promotor yang akan menggelar Turnamen Piala Indonesia Satu.

“Kami tidak bisa sebutkan klubnya karena memang mereka belum mau disebut sebelum ada deal di antara kami,” kata Cheppy.

Tim Transisi Kerja Sama dengan KPK
Tim Transisi berencana meminta nomor telepon seluruh pemain, pelatih, dan ofisial yang mengikuti Piala Kemerdekaan 2015. Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi pengaturan skor dan upaya menciptakan sepak bola yang bersih dari suap.

Pada babak penyisihan grup Piala Kemerdekaan 2015 yang digagas Tim Transisi ini semua klub akan mendapat uang sebesar Rp50 juta. Jumlah tersebut akan meningkat apabila masuk babak berikutnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan pihak yang melarang klub atau pemain sepak bola untuk mengikuti Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 berarti sama dengan menghambat karier pemain.

Imam Nahrawi meminta klub sepak bola Indonesia yang akan turun di Piala Kemerdekaan 2015 juga tidak risau dengan intimidasi. ”Siapa yang takut. Kok takutnya sama mereka, dan enggak takut dengan pemerintah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya