SOLOPOS.COM - Zuhairi Misrawi (Youtube)

Piala Kemerdekaan 2015 akan digelar setelah Idul Fitri. Tim Transisi segera mengumpulkan klub-klub Divisi Utama 2015.

Solopos.com, JAKARTA Tim Transisi berencana mengumpulkan klub-klub Divisi Utama untuk membahas kelanjutan Turnamen Piala Kemerdekaan 2015. Pertemuan tersebut akan digelar pada Jumat (3/7/2015) mendatang.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Sebelumnya, Tim Transisi telah menyebarkan undangan kepada 40 klub Divisi Utama. Klub-klub tersebut diklaim memberikan sinyal positif untuk berpartisipasi di Turnamen Piala Kemerdekaan 2015.

Menurut koordinator pokja komunikasi, Zuhairi Misrawi, Tim Transisi segera melakukan pakta integritas. Ada 27 klub yang akan datang dalam pertemuan tersebut. “Sampai saat ini ada 27 klub,” ujar  Zuhairi, seperti dilansir Detik, Rabu (1/7/2015).

Turnamen Piala Kemerdekaan2015 akan digelar pada 24 Juli mendatang, yang diikuti oleh maksimal 30 klub Divisi Utama.

Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 akan digelar dengan format home tournament, dibagi lima wilayah yakni regional Sumatera antara Lampung atau Medan. Jawa Barat akan dipusatkan di Serang, Banten. Di Jawa Timur, ditempatkan di Bangkalan dan di Bali di Kabupaten Badung.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menilai Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 yang akan digelar oleh Tim Transisi ilegal karena tim bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut sudah tidak diakui.

Menurut Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, Tim Transisi itu statusnya illegal. Segala bentuk kegiatannya termasuk menggelar Piala Kemerdekaan 2015 juga tidak sah.

Situs Pelaporan Pengaturan Skor Dirilis
Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, Tim Transisi meluncurkan website khusus yang bisa digunakan bagi siapa saja khususnya pelaku sepak bola, yang hendak melaporkan adanya indikasi kasus pengaturan skor hingga penunggakan gaji pemain.

Situs tersebut beralamat di www.laporsepakbola.com. Rencananya website tersebut sudah aktif pada awal Juli ini. Kasus pengatuan skor yang marak di sepak bola Indonesia membuat Tim Transisi perlu membuat situs tersebut.

Menurut anggota Tim Transisi, Cheppy Wartono, situs itu sengaja dibuat untuk memberikan kesempatan kepada insan sepak bola yang ingin melaporkan terkait adanya kasus pengaturan skor, penunggakan gaji, hingga kecurangan wasit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya