Sport
Minggu, 16 Juni 2013 - 23:23 WIB

PIALA KONFEDERASI 2013 : Unjuk Rasa Warnai Pembukaan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah suporter Brazil menjauhi asap gas air mata saat terjadi bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa di depan Stadion Nacional Mane Garrincha di Brasilia, Minggu (16/6/2013) dini hari WIB. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Sejumlah suporter Brazil menjauhi asap gas air mata saat terjadi bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa di depan Stadion Nacional Mane Garrincha di Brasilia, Minggu (16/6/2013) dini hari WIB. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

BRASILIA — Neymar dielu-elukan 67.423 penonton yang memadati Stadion Mane Garrincha, Brasilia, karena sumbangsih golnya dalam kemenangan 3-0 atas Jepang, Minggu (16/6/2013) dini hari WIB. Pada kesempatan yang sama perlakuan kontras ditunjukan penonton terhadap Presiden Brazil Dilma Rousseff di pembukaan Piala Konfederasi 2013.

Advertisement

Tak hanya Rousseff yang menjadi sasaran ejekan penonton, siulan tak pantas dan cemoohan juga ditujukan terhadap Presiden Badan Sepak Bola Dunia FIFA Sepp Blatter. Ejekan semakin intensif ketika Blatter memulai pidatonya lalu menegur penonton karena tidak memperlihatkan fair play dan respek terhadap Rouseff.

“Teman-teman sepak bola Brazil, di mana respek dan fair play kalian?” kata Blatter menggunakan bahasa Portugal sebelum Rousseff memulai pidatonya.

Sementara di luar stadion, terjadi aksi unjuk rasa warga Brazil terkait proyek yang berhubungan dengan Piala Dunia, termasuk penggunaan dana sebesar US$3,3 miliar atau sekitar Rp32,577 triliun dari anggaran alokasi umum untuk pembangunan dan renovasi 12 stadion.

Advertisement

Sejumlah spanduk dibentangkan bertuliskan dana yang dikeluarkan untuk Piala Dunia lebih baik dikeluarkan untuk program sosial guna menghapus kesenjangan sosial di negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini. Awalnya aksi unjuk rasa berjalan damai hingga para demonstran menutup jalan masuk utama ke Stadion Mane Garrincha.

Polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan kerumuman.  Aksi unjuk rasa ini disebut-sebut memakan korban 33 orang luka-luka, termasuk empat polisi. Sementara 22 orang pengunjuk rasa ditangkap pihak berwajib.

Saat warga memprotes kebijakan anggaran pemerintah untuk pelaksanaan Piala Dunia tahun depan, kemenangan simpatik Brazil atas Jepang menggaet kembali dukungan dari fans yang beberapa waktu terakhir mengkritik mereka habis-habisan.

Advertisement

“Tim ini terus berkembang dari pertandingan ke pertandingan. Kami bisa lebih memahami mengenai filosofi dari pelatih kami Felipao [Luiz Felipe Scolari]. Dari laga ke laga kami bisa berkembang dan melakukan hal-hal yang lebih baik,” kata bek Brazil, David Luiz, dilansir Yahoosports.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif