PIALA KONFEDERASI : Menang dari Spanyol akan Kembalikan Kredibilitas Brazil

Pelatih Brazil, Luiz Felipe Scolari. dokJIBI/Bisnis

Solopos.com, RIO DE JANEIRO –Kemenangan atas juara dunia sekaligus juara Eropa, Spanyol, dalam final Piala Konfederasi 2013 akan membantu Brazil mengembalikan kredibilitas serta rasa hormat dari fans-nya. Hal itu diungkapkan pelatih Brazil, Luiz Felipe Scolari.

Brazil, yang di Piala Konfederasi 2013 tampil impresif dengan meraih empat kemenangan beruntun atas Jepang, Meksiko, Italia dan Uruguay, akan melakoni partai finalnya dengan Spanyol di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Senin (1/7/2013) dini hari WIB.

Rentetan kemenangan dalam empat laga sebelumnya membuat Brazil optimistis mengalahkan Spanyol. Menurut Scolari kemenangan dari juara Eropa itu akan membuat Brazil kembali mendapat dukungan dari para suporternya, yang semula pesimistis Brazil, mampu merajai Piala Konfederasi dan Piala Dunia 2014, tahun depan.

 “Kami telah mengatasi banyak rintangan dan tumbuh bersama dalam 30 hari terakhir dan 15 harinya dalam kompetisi ini. Karena akan sangat hebat bagi kami untuk memenangi ini,” ujar Scolari dilansir Reuters.

“Spanyol adalah tim yang fantastis, namun mereka memiliki kekurangan dan bisa dikalahkan.”

“Saya rasa yang sangat penting bagi kami adalah kemenengan karena itu akan mengembalikan banyak kredibilitas dan rasa hormat dari para pendukung kami di Brazil,” imbuhnya.

Spanyol lolos ke final setelah mengalahkan Italia melalui drama adu penalti dengan skor 7-6 pada semifinal. Kemenangan atas Italia itu membuat rekor tak terkalahkan Spanyol belum terusik dengan 29 kali kemenangan secara beruntun.

Kekalaha terakhir yang dialami Spanyol dalam laga kompetitif adalah saat dibekuk Swiss 1-0 pada laga pembuka penyisihan grup di Piala Dunia 2010, Afrika Selatan.

Terkait rekor tak terkalahkan Spanyol ini, Scolari sadar. Meski demikian, ia tak merasa gentar.

 “Mungkin saat ini Spanyol sangat superior bagi kami,” imbuh Scolari. “Mereka

“Mereka memiliki kelebihan atau kekurangan yang sama selama lima atau enam tahun dari sekarang, mereka memiliki dua gelar Eropa dan satu Piala Dunai, jadi mereka memiliki keuntungan.”