SOLOPOS.COM - Keributan dalam laga Persis Solo vs PSIS Semarang di Stadion Manahan, Solo, Minggu (14/6/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Piala Polda Jateng, Minggu (14/6/2015) mempertemukan Persis Solo Vs PSIS Semarang.

Solopos.com, SOLO – Persis Solo akhirnya memastikan langkah lolos ke babak semifinal turnamen sepak bola Piala Polda Jateng 2015. Tiket semifinal Persis diraih secara dramatis dan beraroma keberuntungan.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Persis bermain seri 1-1 saat melawan PSIS Semarang, di Stadion Manahan, Solo, Minggu (14/6/2015). Sempat tertinggal lebih dulu melalui eksekusi bola mati Taufik Hidayat pada menit ke-78, Persis mampu menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Anggo Julian di injury time.

Hasil seri ini membuat posisi Persis aman. Tambahan satu poin sudah cukup membuat Persis meraih tiket ke semifinal sebagai runner up Grup A karena pada partai lain PSIR Rembang takluk dari Persijap Jepara dengan skor 0-1 di Stadion Bumi Kartini, Jepara.

Baik Persis dan Persijap sama-sama mengoleksi poin tujuh. Namun, Persis berhak ke semifinal mendampingi PSIS karena unggul agresivitas gol dari Persijap.

Di semifinal, Persis akan berjumpa dengan PSCS Cilacap. PSCS lolos sebagai juara Grup B setelah di laga penentuan menaklukan Persip Pekalongan 1-0 di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Minggu malam.  Sementara, PSIS akan berjumpa dengan runner up Grup B yang diisi Persibas Banyumas.

Meski lolos, Pelatih Persis, Aris Budi Sulistyo, mengaku tidak puas dengan hasil yang diraih timnya. Ia menilai penampilan Persis jauh dari kata memuaskan karena penuh beban.

“Target untuk menang justru menjadi beban bagi pemain. Mereka jadi acap melakukan kesalahan dan tidak kompak,” ujar Aris kepada wartawan seusai laga.

Secara keseluruhan Persis memang tampil buruk. Skuat berjuluk Laskar Sambernyawa ini memang unggul dalam penguasaan bola namun selalu gagal dalam penyelesaian akhir.

Di sisi lain, PSIS yang berada dalam tekanan suporter tuan rumah justru tampil konsisten. Skuat Mahesa Jenar tampil disiplin di lini belakang dan sering menciptakan peluang berbahaya lewat skema serangan balik.

Bahkan, PSIS mampu unggul lebih dulu melalui eksekusi bola mati Taufik Hidayat. Padahal saat itu, Persis unggul jumlah pemain menyusul dikartu merahnya bek sekaligus kapten PSIS, Fauzan Fajri, karena memukul Nanang Asripin pada menit ke-64.

Insiden

Insiden antara Fauzan dan Nanang ini sempat membuat suasana di tribune penonton memanas sehingga terjadi saling lempar antarsuporter kedua kubu. Untungnya, keributan ini mampu diredam oleh pihak keamanan.

Pada masa injury, Persis akhirnya mampu menyamakan kedudukan lewat penalti Anggo Julian setelah Saddam Husain dijatuhkan di kotak terlarang PSIS. Keputusan wasit Dwi Purba ini pun sempat diprotes kubu PSIS yang menilai Saddam hanya melakukan diving.

“Sejak awal sudah terlihat indikasi kalau Persis ingin minta penalti. Saya kecewa dengan keputusan wasit ini. Kami di sini mengusung semangat fair play, tapi justru dinodai keputusan wasit,” tutur Pelatih PSIS, M. Dhofir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya