Sport
Jumat, 16 Oktober 2015 - 17:25 WIB

PIALA PRESIDEN 2015 : Inilah 2 Pemain Kunci di Partai Final

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (ist)

Piala Presiden 2015 memasuki partai puncak. Persib Bandung ditantang Sriwijaya FC di laga itu.

Solopos.com, SOLO – Final Piala Presiden 2015 akan digelar, Minggu (18/10/2015), mempertemukan Persib Bandung kontra Sriwijaya FC. Terdapat dua pemain yang dinilai memegang peranan penting di masing-masing kubu.

Advertisement

Hal tersebut dikemukakan oleh pengamat sepak bola nasional, Bambang Nurdiansyah. Bambang yang kini menukangi Persita Tangerang menilai Firman Utina dan Patrich Wanggai akan menjadi pemain kunci di partai final Piala Presiden 2015 mendatang.

Menurut striker Timnas Indonesia di era 1980-an tersebut, Firman memiliki pengalaman di laga-laga genting seperti final. Sedangkan, Patrich unggul dalam hal teknis permainan. Mantan pemain Persipura Jayapura ini memiliki kecepatan di atas rata-rata yang akan sangat mendukung dalam skema permainan serangan balik cepat.

Pandangan yang disampaikan Bambang memang cukup beralasan. Ketenangan Firman mampu mengantarkan Persib tampil sebagai juara ISL 2014 lalu melalui adu penalti. Sedangkan Wanggai, punya sprint untuk menembus jantung pertahanan. Hal itu ia perlihatkan kala menumbangkan Persela Lamongan di fase grup Piala Presiden 2015.

Advertisement

“Pada pertandingan final nanti, sosok Firman Utina akan menjadi pemain andalan dari Persib. Sikap dewasa Firman akan membantu Maung Bandung. Sementara di Sriwijaya, ada Wanggai. Pemain itu mempunyai kecepatan. Ini membuat dia menjadi striker yang berbahaya,” ucap Bambang seperti dikutip Liputan6.com, Jumat (16/10/2015).

Namun, lanjut Bambang, kehebatan kedua pemain itu tetap harus didukung dengan permainan kolektif. Menurutnya, memiliki pemain bagus saja tidak cukup untuk memetik kemenangan, karena permainan kolektif tetap menjadi syarat utama bagi tim untuk menang.

“Percuma bila mempunyai pemain bagus, namun tidak bisa bermain secara kolektif, karena sepak bola itu harus bermain kolektif, tidak bisa mengandalkan satu orang saja,” tambah Bambang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif