SOLOPOS.COM - Gelandang serang Persis Solo Junior, Ronaldo Dasilva Lolombulan, melakukan selebrasi seusia mencetak gol ke gawang Nusa Ina Maluku Jr pada babak semifinal Piala Suratin di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (30/11/2014). (Imam Yudha S/JIBI/Solopos)

Piala Suratin 2015 mengikuti jejak kompetisi-kompetisi sepak bola lainnya yang dihentikan dengan pembekuan PSSI.

Solopos.com, SOLO – Segala aktifitas sepak bola di Jawa Tengah resmi terhenti sampai batas waktu yang belum ditentukan. Surat rekomendasi Menpora, Imam Nahrawi, kepada Mabes Polri untuk tidak mengizinkan pertandingan di bawah naungan PSSI, juga berlaku bagi kompetisi amatir.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Tak hanya Indonesia Super League (ISL), pemberhentian kompetisi juga berlaku untuk Divisi Utama (DU), Liga Nusantara (Linus), maupun Piala Suratin. Berkat larangan tersebut, kompetisi Piala Soeratin dan Linus di Jawa Tengah (Jateng) yang saat ini telah memasuki fase penyisihan grup dipastikan juga tidak bisa digelar dalam waktu dekat.

Kepastian ini diumumkan oleh Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jateng, Johar Lin Eng. Dia mengaku sudah mendapat pemberitahuan dari Polda Jateng untuk menghentikan segala kegiatan sepak bola di Jateng karena tidak mendapatkan izin.

“Benar ditunda karena tidak mendapat izin keamanan. Saya sudah menginformasikan hal ini kepada klub-klub peserta Piala Soeratin di Jateng melalui surat elektronik agar untuk sementara menghentikan pertandingan,” ujar Johar saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (25/4/2015).

Dengan penundaan ini, dipastikan laga Piala Soeratin yang rencananya digelar Minggu (26/4/2015) ini dipastikan batal. Hal itu termasuk partai penyisihan Grup F antara Persiharjo Sukoharjo Junior (Jr.) dengan Persis Solo Jr. di Stadion Gelora Merdeka, Jombor, Sukoharjo.

Johar mengaku prihatin karena keputusan itu dinilai mengganggu program pembinaan sepak bola yang dijalankan Asprov Jateng melalui kompetisi Piala Soeratin maupun Linus. “Otomatis pembinaan sepak bola di Jateng untuk saat ini berhenti total. Larangan ini membunuh program pembinaan kami. Saya yakin ada tim yang mengaku sudah mengantongi izin, tapi menjelang kick off pasti izinnya bakal ditarik,” imbuh Johar.

Sementara itu, Manajer Persis Jr., Eko Ariyanto, mengaku kecewa dengan keputusan itu. Ia menilai seharusnya larangan menggelar laga hanya khusus diperuntukkan bagi tim-tim ISL dan bukan Piala Soeratin yang sifatnya lebih ke arah pembinaan.

“Kalau Piala Soeratin kan sifatnya pembinaan dan tidak hanya menginduk ke PSSI, tapi juga ke KONI. Tim Piala Soeratin kan juga masih bersifat amatir dan masih mendapat dana dari APBD, sehingga tidak bisa disamakan dengan profesional. Ini kok malah pukul rata,” ujar Eko.

Eko menambahkan akibat penundaan ini timnya merasa dirugikan. Program-program yang selama ini sudah dirancang untuk menghadapi Piala Soeratin pun dipastikan berubah total. “Kalau seperti ini program-program kami jadi amburadul. Padahal kami sudah merancang berbagai planning untuk bisa mempertahankan gelar juara Jateng musim ini,” imbuh Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya