Piala Thomas 2016 diwarnai dengan kekalahan Indonesia di babak final.
Solopos.com, SUBANG – Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, tetap mengapresiasi perjuangan Tim Thomas Indonesia meski gagal juara. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak mencibir Tim Merah Putih dan sebaliknya menyuruh untuk tetap mendukung.
Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja
Indonesia kalah dari Denmark dalam final Piala Thomas 2016 di Kunshan, Tiongkok, Minggu (22/5/2016). Indonesia kalah dengan skor 2-3. Seluruh tunggal putra Indonesia takluk, sedangkan dua ganda putra yang diturunkan berhasil meraih poin.
Kekalahan itu pun membuat puasa gelar Indonesia di Piala Thomas berlanjut. Kali terakhir Indonesia memenangi turnamen beregu putra paling bergengsi di dunia bulu tangkis tersebut itu adalah pada 2002 silam. Sementara bagi Denmark ini adalah trofi Piala Thomas pertama.
“Jangan khawatir, masih ada kesempatan di masa yang akan datang. Saya rasa masyarakat sekarang, baik yang menyukai bulutangkis maupun belum, jangan mencibir. Sebaliknya, [harus] mendukung,” ujar Imam seperti dikutip Detik.com, Minggu (22/5/2016)
“Anak-anak kita sudah habis-habisan tadi, sampai jatuh bangun. Saya rasa itu bukan perjuangan yang sia-sia,” sambungnya.
Imam juga memberikan sebuah saran kepada PP PBSI demi kemajuan bulu tangkis Indonesia ke depannya. Menurutnya PBSI harus jeli dalam mencari bibit-bibit muda. Selain itu, PBSI juga diminta tidak fokus ke klub tertentu saja.
“Ini pastinya jadi pelajaran untuk memperbaiki manajemen, dibenahi agar ke depan bisa memberikan prestasi. Pemerintah hanya mendorong, agar pembinaan usia dini mutlak dilakukan. PBSI juga agar lebih jeli dan tidak fokus ke klub tertentu untuk mencari bibit unggul,” simpulnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
