SOLOPOS.COM - Syaiful Indra Cahya merayakan gol penyama kedudukan saat melawan Persijap Jepara Senin (11/10/2021) lalu. (Istimewa/Dok PSG Pati)
Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berencana tetap menggelar Piala Wali Kota Solo yang sebelumnya sempat tertunda karena lonjakan kasus Covid-19 di pertengahan tahun lalu. Kakak kandung Bos Persis Solo, Kaesang Pangarep, itu mengubah skema turnamen yakni khusus untuk tim Liga 1.
Sebelumnya Piala Wali Kota Solo rencananya diikuti delapan tim dari dua kompetisi kasta tertinggi di tanah air yakni Bhayangkara Solo FC, Bali United, Arema FC, dan Persib Bandung. Ditambah empat klub Liga 2, yakni Persis Solo, PSG Pati, RANS Cilegon FC, dan Sriwijaya FC.
Baca Juga: Ada Harlan Suardi, 5 Pemain Pinjaman Persis Solo Ini Balik ke Klub Lama
Namun Persis Solo telah keluar sebagai juara Liga 2 2021 dan mendapat satu tiket promosi ke Liga 1. Hal itu lantas membuat Gibran mengubah skema turnamen khusus tim Liga 1 sebelum kompetisi resmi dimulai.
“Tetap akan dilanjutkan atau digelar. Kapannya, tanya ke event organizer (EO),” ujar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka kepada wartawan Senin (17/1/2022).
Gibran menjelaskan, kompetisi Piala Wali Kota Solo akan digelar menunggu jeda waktu kosong Liga 1. Saat ini masih dalam pembahasan dengan pihak penyelenggara untuk Piala Wali Kota Solo.
“Nanti nek ada jeda waktu kosong Liga 1 ya, kita adakan lagi. Timnya mungkin yang baru tidak seperti rencana sebelumnya. Kemungkinan tim dari Liga 1 semua, kan Persis sudah Liga 1, lha ngopo lawan tim Liga 2,” tandanya.
Baca Juga: APPI Rilis Best 11 Liga 2, Pemain Persis Solo Mendominasi
Pengubahan skema itu membuat PSG Pati, tim milik Atta Halilintar itu dipastikan absen menjalani Piala Wali Kota Solo. Padahal manajemen telah menjanjikan bonus miliaran rupiah untuk skuat berjuluk Java Army itu dalam ajang Piala Wali Kota.
Seperti diketahui, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan menggelar kompetisi Piala Wali Kota Solo pertengahan 2021 kemarin. Namun, turnamen itu ditunda sampai waktu yang belum ditentukan menyusul lonjakan Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng), termasuk Soloraya. Penundaan ini cukup mengejutkan mengingat panpel sudah menggelar jumpa pers kala itu.