SOLOPOS.COM - Pebasket Bima Perkasa Jogja Feliciano Perez (kanan) berusaha memasukkan bola yang dihadang pebasket Dewa United Banten Lester Prosper (kiri) saat pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) 2024 di GOR Pancasila UGM, Sleman, DIY, Sabtu (20/1/2024). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Adanya aturan baru tentang jumlah pemain asing dalam klub bola basket Indonesia tentu ada kelebihan dan kekurangan atau plus minusnya. Liga bola basket Tanah Air, Indonesia Basketball League (IBL) telah bergulir selama empat pekan dengan berbagai peraturan barunya yang memberikan warna tersendiri di kompetisi tersebut.

IBL musim 2024 berjalan tidak seperti pada musim-musim sebelumnya di mana laga dilangsungkan dalam tiap seri yang menyambangi berbagai kota di Indonesia. Kemeriahan pertandingan memang amat terasa berbeda di tiap pertandingan basket musim ini dengan digelarnya format laga kandang dan tandang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Manajemen IBL yang sebelumnya menjadi penyelenggara pertandingan, kini menyerahkan pengelolaan laga pada masing-masing klub. Peraturan tersebut membuat setiap klub harus memiliki markas atau homebase sebagai laga kandang, sekaligus menjadi penyelenggara pertandingan.

Hal lainnya dari peraturan IBL yang sempat dikritisi sebelum dimulainya kompetisi adalah tentang regulasi pemain asing.

Jika pada musim sebelumnya IBL hanya memperbolehkan tim memiliki dua pemain asing dengan hanya satu pemain asing yang boleh bermain di lapangan, pada musim 2024 tiap tim diperbolehkan memiliki tiga pemain asing dengan dua orang yang berlaga di lapangan. Ada pula peraturan mengenai pemain naturalisasi berdarah Indonesia yang dihitung sebagai pemain lokal.

Selain itu, peraturan mengenai batas menit bermain yang diperbolehkan untuk pemain asing pada setiap klub yang sebelumnya diterapkan oleh IBL, kini dihapuskan. Dua pemain asing yang diturunkan oleh tim di lapangan bebas memiliki menit bermain tanpa batas.

Aturan ini sebenarnya sudah menjadi tanda tanya sebelum IBL musim 2024 dimulai. Dua pemain asing dalam gim berjalan membuat pemain lokal hanya memiliki tiga slot di tiap pertandingan. Yang tentunya, bakal mengurangi menit bermain dari para pebasket Indonesia.

Di sinilah aturan pemain asing IBL tersebut bak pisau bermata dua, yang bisa saja menguntungkan, atau merugikan kompetisi basket nasional.

Dari sisi positifnya, pertandingan IBL musim 2024 kerap berlangsung seru dengan laju permainan yang semakin intens. Apalagi, aturan perekrutan pemain asing yang sebelumnya disediakan oleh manajemen IBL melalui sistem draft untuk dipilih klub, kini menjadi dibebaskan pada setiap tim untuk merekrut pemain asing manapun dengan syarat-syarat tertentu. Hal ini membuat tim-tim IBL bisa merekrut mantan pemain NBA yang jadi meningkatkan kualitas pertandingan.

Tensi permainan semakin tinggi, membuat para pemain lokal memiliki pengalaman bermain yang berbeda dengan musim-musim sebelumnya. Hal itu tentu saja memaksa para pemain lokal meningkatkan gaya permainannya menjadi lebih baik, untuk mengimbangi tim dengan dua pemain asing yang ada di lapangan.

Peningkatan permainan dari para pebasket lokal dibutuhkan tidak hanya saat laga berjalan, namun juga saat latihan.

Para pemain lokal harus bersaing satu sama lain untuk mendapatkan kepercayaan pelatih guna meraih menit bermain yang cukup dari tiga kuota pemain lokal yang bermain di lapangan. Yang harapannya tentu saja terjadi peningkatan kualitas permainan dari para pemain lokal tersebut.

Namun di sisi lain, aturan itu bisa balik merugikan pemain lokal apabila tidak mendapatkan menit bermain yang cukup. Kesempatan mengembangkan kualitas permainan di tiap pertandingan menjadi terbatas pada setiap laga.

Alhasil, tidak sedikit pemain lokal yang tidak bisa menampilkan permainan terbaiknya pada saat pertandingan karena kurangnya menit bermain tersebut. Pada empat pekan kompetisi IBL berlangsung, setidaknya sudah ada 36 pertandingan yang dimainkan oleh seluruh tim. Dari jumlah laga tersebut, tidak satupun ada nama pemain lokal yang tercantum di papan peringkat statistik per gim.

IBL melansir statistik teratas pemain dengan kategori poin per gim, rebound per gim, assist per gim, blok per gim, dan steal per gim. Dari setiap kategori tersebut, ditampilkan lima pemain dengan statistik tertinggi. Dan tak ada satupun nama pebasket Indonesia yang tercantum di sana.

Memang, ada beberapa pertandingan IBL yang menyuguhkan permainan para pemain lokal yang bersinar. Seperti pada pertandingan Satria Muda Pertamina Jakarta melawan Pelita Jaya Bakrie Jakarta pada 20 Januari lalu di mana tidak hanya pemain asingnya yang mampu mencetak dua digit angka, tapi juga sejumlah pemain lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya