SOLOPOS.COM - Tim sepak bola remaja Jatim berhadapan dengan tim Jateng. Jateng keluara sebagai runner up. Ist/Ant

Solopos.com, SIDOARJO –- Ambisi tim sepak bola Jawa Tengah (Jateng) menyumbang medali emas di PON Remaja I/2014 batal terwujud. Jateng harus puas
hanya meraih predikat juara kedua setelah di laga final takluk dari tuan rumah Jawa Timur (Jatim) 2-4 di Stadion Delta Sidoarjo, Senin (15/12/2014).

Kekalahan ini seakan menjadi pencapaian antiklimaks Jateng. Sebab selama menjalani penampilannya, sejak PraPON Remaja hingga partai final, Jateng belum pernah sekalipun terkalahkan dan selalu meraih
kemenangan.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Namun kekalahan kali pertama justru dialami Jateng di laga krusial, yakni pada partai final. Hasil yang hampir serupa dengan apa yang dialami wakil Jateng, Persis Junior (Jr.) saat takluk dari wakil Jatim, Jember United Jr., di final Piala Suratin, awal Desember lalu.

Salah satu penggawa Jateng yang juga kapten Persis Jr., Fredyan “Ucil” Wahyu, merasa kecewa dengan hasil ini. Keinginannya untuk membayar
kegagalan meraih juara di Piala Suratin, batal ditebus di PON Remaja. “Saya minta maaf pada seluruh masyarakat Jateng,” tulis Ucil dalam akun Blackberry Messenger miliknya, seusai laga.

Pelatih Jateng, Ashadi, meminta anak asuhnya tidak berkecil hati dengan kekalahan ini. Ia menilai secara permainan timnya sudah tampil maksimal dan memuaskan. “Hasil ini sudah cukup membanggakan. Anak-anak sudah tampil maksimal. Raihan perak sudah melebihi ekspektasi dan sesuai target. Apalagi semua ini dicapai dengan persiapan yang minim, hanya 15 hari,” ujar
Ashadi saat dihubungi Espos, seusai laga.

Ashadi mengklaim bahwa sebenarnya timnya tidak layak kalah. Ia bahkan menilai timnya sempat memberi kesulitan bagi tim tuan rumah, terutama
di babak pertama.

Kurang beruntung
“Di babak pertama kami sempat membuat mereka kerepotan. Beberapa
peluang bahkan nyaris berbuah gol. Sayang, kami kurang beruntung karena banyak peluang yang membentur mistar,” beber Ashadi.

Pada babak kedua, Jatim menemukan momentum mengalahkan Jateng. Dua gol
pasukan Mursyid Effendi di awal babak kedua membuat mental Aditya Wisnu dkk goyah.
Alhasil, Jatim pun kian dominan dan mampu menambah dua gol. Sementara, Jateng hanya mampu membalas ketertinggalan dengan dua gol melalui sang kapten, Aditya Wisnu dan pemain asal Solo, Ricky Junian.

“Gara-gara dua gol cepat itu, mental anak-anak menjadi goyah. Konsentrasi pun buyar,” terang Ashadi.

Kemenangan pasukan Mursyid Effendi ini seakan menjadi pelengkap pencapaian Jatim di PON Remaja. Medali emas dari cabang sepakbola membuat Jatim kian kukuh tampil sebagai juara umum, dengan torehan 36 emas, 26 perak dan 19 perunggu. Sedangkan, tambahan satu medali perak membuat Jateng mengumpulkan tujuh emas, sembilan perak dan 14 perunggu di posisi keempat. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya