Sport
Minggu, 27 September 2015 - 16:20 WIB

PORDA DIY 2015 : Pemkab Angkat Cherrif Sebagai Maskot

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (duniaolahraga.com)

Porda DIY 2015 memiliki maskot berupa burung kacer.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadikan burung kacer atau cherrif sebagai maskot dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah XIII/2015.

Advertisement

Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kulon Progo Rohedy Goenoeng di Kulonprogo mengatakan cherrif adalah gambar dari burung kacer (Copsychus saularis) yang merupakan burung identitas Kabupaten Kulonprogo.

“Si cherrif digambarkan sebagai burung yang pemberani, tegas, jujur, dan adil, siap untuk menjaga keamanan wilayahnya untuk kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan Porda XIII 2015 DIY,” kata Rohedy.

Rencananya, lanjut Rohedy, dalam pembukaan Porda XIII 2015 DIY akan ditampilkan tarian Gora Abhinaya, yang menggambarkan kegigihan seorang duta. Tarian ini menampilkan 1.500 penari yang terdiri dari seniman dan pelajar di Kulonprogo diiringi gamelan dan bedug raksasa.

Advertisement

Ia mengatakan Kabupaten Kulonprogo menjadi tuan rumah Porda DIY 2005, Kulon Progo kembali menjadi tuan rumah di even olahraga tertinggi DIY ini.

“Kulonprogo sendiri menurunkan 755 atlet dalam ajang olahraga dua tahunan ini,” katanya.

Sementara itu, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo berharap tidak ada pemindahkan venue pertandingan ke daerah lain denga alasan venuenya belum memadai.

Advertisement

Menurut dia, porda ini ada filosofi untuk membina dan mengembangkan kabupaten. Sehingga kalau ada yang kurang sempurnda sedikit janganlah dipindah venuenya.

Semakin mendekati pelaksanaan porda, beberapa proyek di lokasi pertandingan (venue) terlihat dikebut, terutama di stadion Cangkring.

Hasto mengatakan, dirinya sudah bersyukur dengan diselenggarakan 28 venue di Kulon progo dari 34 venue. Diutarakannya, enam venue yang lain memang belum memiliki tempat olahraga yang layak.

“Kami berupaya keras mengembangkan tempat venue yang belum layak. Seperti lapangan basket yang diprioritaskan untuk segera dibangun di sebelah barat Stadion Cangkring,” kata Hasto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif