SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Pra-Pon 2016 mengenai aturan baru diterima kontingen DIY.
Harianjogja.com, JOGJA — Adanya aturan baru mengenai spesifikasi sepeda motor dan batasan usia pada kualifikasi cabang olahraga balap motor PON 2016, Jawa Barat tidak membuat kontingen DIY khawatir.
Keharusan menggunakan sepeda motor tune-up, baik kelas 110 cc dan 125 cc serta batas maksimal usia pembalap 20 tahun pada 2016 justru dinilai positif.
“Kami tidak ada masalah. Stok pembalap di DIY cukup banyak. Saat ini empat pembalap kami siap terjun pada Pra-PON 2015, di Sirkuit Sentul, Bogor, 3-5 November mendatang,” ujar Ketua Bidang Olahraga Sepeda Motor Pengda IMI DIY Irwan Ardiansyah kepada Harianjogja.com, Jumat (25/9/2015) siang.
Menurut Irwan, pembatasan usia pembalap terutama yang turun di MP5 dan MP6 adalah hal positif. Di satu sisi, pembatasan usia dinilai sebagai bentuk pembinaan dan di sisi lain pembatasan usia juga berdampak pada kompetitif tidaknya persaingan di nomor yang diperlombakan.
Meski demikian, Irwan mengaku menyayangkan jika pembatasan usia pembalap dilakukan dengan dasar pembinaan. Pembinaan pembalap tidak mengacu pada gelaran Pra-PON akan tetapi lebih kepada kejuaraan nasional di cabang balap motor.
“Kalau pembinaan ya ada di Kejurnas. Kami tidak ada masalah, di Jogja semua sudah siap,” ujar Irwan.
Mengenai aturan di buku panduan dari PP IMI terkait penggunaan motor tune-up, baik kelas 110 cc dan 125 cc, Irwan juga tidak mempermasalahkan. Meski sedikit berbeda dengan aturan pada kualifikasi PON, yang sebelumnya memberlakukan penggunaan motor standar, hal itu juga tidak dipersoalkan.
“Kami sudah siapkan empat pembalap. Mereka siap diturunkan di nomor perorangan maupun beregu. Target kami di ajang kali ini adalah minimal satu emas,” ucap Irwan.