SOLOPOS.COM - Pesepakbola PraPon DIY, Martinus Novianto Ardi (9) disambut gembira para pelatihnya seusai berhasil menyarangkan bola ke gawang Timnas Indonesia U19 pada pertandingan ujicoba di Stadion Mandala Krida, Jogja beberapa waktu lalu (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pra PON sepak bola diwarnai dengan batalnya pertandingan antara Tim Pra PON Bali melawan Tim Pra PON NTB.

Solopos.com, GIANYAR – Laga Pra PON cabang sepak bola yang berlangsung di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (5/10/2015), batal digelar. Hal itu menyusul tidak terbitnya rekomendasi dari pihak keamanan.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Laga tersebut sejatinya akan menyajikan partai antara Tim Pra PON Bali kontra Tim Pra PON NTB. Namun rekomendasi dari pihak keamanan tak terbit akibat permohonan Tim Transisi kepada Mabes Polri. Seperti diketahui sebelumnya, Tim Transisi meminta kepada seluruh Asprov untuk menggelar Pra PON sepak bola sesuai dengan supervisi Tim Transisi.

Sekretaris Asprov PSSI NTB, Muhazam, mengaku sangat kecewa dengan keputusan sepihak Tim Transisi. Apalagi, pembatalan pertandingan itu dilakukan secara mendadak, hanya beberapa jam sebelum pertandingan dimulai. “Tentu sangat kecewa dengan pembatalan yang sangat tiba-tiba. Karena kami sudah melakukan persiapan cukup lama,” kata Muhazam seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa (5/9/2015).

Menurut dia, sejak awal ketika PSSI dan KONI NTB memberikan jadwal, persiapan langsung dilakukan. Salah satunya adalah training camp (TC). “Kita TC pemain pun lebih banyak mengeluarkan dana pribadi. Tiba-tiba ketika di sini, dengan bermodalkan kekuasaan, Tim Transisi membatalkan pertandingan. Itu kami sangat kecewa,” katanya.

“PON ini kan acara nasional, negara. Kemenpora melalui Tim Transisi kok seenaknya saja membatalkan itu. Di mana dia tunjukkan rasa pembinaan yang sering disebut kalau caranya seperti ini,” kecam Muhazam.

Selanjutnya, Muhazam mengaku akan menyurati Tim Transisi untuk meminta ganti kerugian yang ditimbulkan akibat pembatalan pertandingan Pra PON. “Kami akan menyurati Tim Transisi. Kami akan meminta kompensasi ganti rugi terhadap semua biaya yang sudah kami keluarkan sampai dengan saat ini,” katanya.

Hingga kini, Muhazam mengaku telah mengeluarkan dana senilai Rp250 juta. Dana sebanyak itu ia rogoh dari kocek pribadinya. Muhazam menambahkan mereka hanya dibantu KONI setempat dengan uang senilai Rp40 juta. “Malam ini terpaksa kami pulangkan untuk efisiensi. Kami juga akan tanyakan nasib kami ini seperti apa,” tutup Muhazam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya