Sport
Kamis, 8 Oktober 2015 - 09:55 WIB

PRA PON SEPAKBOLA : KONI Bantah Telah Bersepakat dengan Tim Transisi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tono Suratman (Liputan6)

Pra PON Sepak Bola diwarnai dengan pertentangan antara Tim Transisi dan KONI.

Solopos.com, JAKARTA – Pra PON cabang sepak bola diterpa masalah usai Tim Transisi mengirim surat kepada Asprov PSSI. Mereka meminta Asprov dalam menangani pelaksanaan Pra PON sepak bola harus berada di bawah supervisi Tim Transisi.

Advertisement

Pertandingan-pertandingan Pra PON sepak bola sejak akhir pekan kemarin pun batal digelar karena adanya pernyataan Tim Transisi tersebut. Selain itu pihak kepolisian pun tak memberikan izin karena tak adanya rekomendasi dari Tim Transisi.

Permasalahan itu pun membuat Kemenpora mempertemukan KONI dengan Tim Transisi, Selasa (6/10/2015), untuk menyelesaikan masalaha. Setelah bertemu, Tim Transisi melalui ketuanya, Bibit Samad Rianto menyebut kalau telah tercapai kesepakatan dari kedua pihak soal bagaimana pertandingan Pra PON akan dilangsungkan.

Bibit juga mengatakan kalau Pra PON cabang sepak bola akan ditunda sementara waktu sampai batas waktu yang belum ditentukan. Akan ada pembicaraan lebih lanjut antara sejumlah pihak mengenai keberlangsungan Pra PON sepak bola.

Advertisement

Namun klaim Tim Transisi itu dibantah pihak KONI. Ketua Umum KONI, Tono Suratman, menyebut tidak ada kesepakatan dihasilkan dalam pertemuan itu. “Tidak benar kalau dibilang sepakat. Memang ada perwakilan kami yaitu Inu Nugroho, Wakil Ketua Umum KONI. Tapi tidak ada keputusan, hanya diskusi. Kami juga tidak sepakat dengan Tim Transisi, sudah jelas mereka tidak ada dalam struktur PON,” ujar Tono seperti dilansir Detik.com, Rabu (7/10/2015).

Tono mengaku heran dengan niat Tim Transisi yang ingin menyelenggarakan kualifikasi PON. Sebab, semua perangkat pertandingan hanya dimiliki oleh Asprov yang berada dibawah PSSI. Meski federasi sepak bola Indonesia itu masih berstatus dibekukan oleh pemerintah, tapi, lanjut Tono, aturan tetap tidak bisa diubah.

“Tidak akan bisa. Perangkat pertandingannya dari mana? Yang punya adalah Asprov yang berada di bawah PSSI,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif