SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Direktur PT Putra Sleman Sembada Supardjiono sempat menyatakan sebelum 20 September akan memanggil pemain-pemain yang potensial untuk dipertahankan untuk setidaknya mengikat pemain lebih awal.
Namun, ketika dimintai kejelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut, Supardjiono menyatakan hal itu hanya akan dilakukan sebatas pendekatan saja. “Kalau bicara kontrak kami belum berani. Ya pendekatan saja kepada pemain yang akan kami pertahankan. Untuk lebih jelasnya tanya ke Pak Pustopo,” ucap Supardjiono kepada Harian Jogja, belum lama ini.
Sekretaris Umum PSS, Pustopo juga menyatakan pihaknya belum berani berbicara kontrak pemain sebelum adanya keputusan dari pengurus pusat. Namun, ia tidak memungkiri jika nanti tetap ada pendekatan-pendekatan dengan pemain yang dipertahankan.
“Muaranya kan Jakarta. Kalau sana [Jakarta] saja belum jelas mau buat apa. Kalau dikontrak nanti kalau tidak jadi ada kompetisi terus bagaimana. Jadi kami belum berani,” imbuh Pustopo.
Disinggung kemungkinan pelepasan seluruh pemain jika sampai kontrak selesai belum ada kejelasan dari PSSI, Pustopo mengisyaratkan kemungkinan tim memang mengambil jalan tetap membebaskan kontrak seluruh pemain sebelum benar-benar ada keputusan.
Pasalnya, untuk mengontrak pemain secara resmi memang belum akan dilakukan manajemen PSS. Untuk mengantisipasi ditinggalkan para pemain, Pustopo menyebutkan manajemen hanya memakai strategi kekeluargaan.
“Kami hanya berusaha mengikat mereka dengan perlakuan baik. Mereka minta gaji dibayarkan sebelum Lebaran juga langsung kami transfer. Kami berharap itu bisa membuat mereka tetap bertahan di PSS,” papar Pustopo.
Strategi tersebut juga diungkapkannya dilakukan tidak hanya kepada pemain tetapi juga kepada sponsor. Citra baik yang berusaha ditunjukkan kepada publik tersebut diharapkan juga dapat menarik sponsor untuk mendukung pendanaan bagi PSS.