SOLOPOS.COM - Striker AC Milan, Mario Balotelli. JIBI/SOLOPOS/Reuters

Striker AC Milan, Mario Balotelli. JIBI/SOLOPOS/Reuters

MILAN-Striker AC Milan, Mario Balotelli, lagi-lagi menjadi pusat perhatian. Namun bukan karena aksi sensionalnya dalam urusan mencetak gol, melainkan lebih akibat keberadaannya sebagai sasaran pelecehan dari suporter AS Roma.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Sejak namanya mencuat di jagat sepak bola Eropa, Balotelli memang dikenal dengan dua sisi dirinya yang bertolak belakang. Selain diakui sebagai penyerang berbakat Italia, eks pemain Manchester City itu kerap disorot karena sikap bengalnya di luar lapangan.

Namun hal itu lebih banyak terjadi ketika striker 22 tahun itu masih bermain di Liga Premier. Sejak diboyong ke San Siro, Januari silam, Balotelli sejauh ini tampak semakin dewasa. Sayang hal itu ternyata tak mengurangi upaya provokasi lawan kepada dirinya.

Balotelli turut bermain di laga Seri-A Milan kontra Roma di San Siro, Senin (13/5) dini hari WIB. Di tengah-tengah laga, sang pemain menjadi sasaran pelecehan rasialis dari suporter tim tamu hingga membuat laga sempat dihentikan selama beberapa menit.

Insiden itu bukanlah yang kali pertama dialami oleh eks striker Inter Milan itu sejak kedatangannya ke Milan akhir Januari silam. Peristiwa terakhir bahkan mengundang Pelatih Timnas Italia, Cesare Prandelli, ikut memberi dukungan terhadap Balotelli.

“Saya yakin petinggi Milan dan [Massimiliano] Allegri – pelatih Milan, telah berbicara kepadanya [Balotelli] atas situasi ini,” kata Prandelli, dilansir Soccerway, Selasa (14/5).

Selain mengingatkan Balotelli untuk fokus kepada sepak bola, Prandelli secara terbuka mengutuk pelecehan yang dilakukan suporter Roma kepada striker berdarah Ghana itu.

“Itu bukan masalah Balotelli, namun kredibilitas sepak bola di Italia. Kita tak boleh sekadar marah. Dalam kejadian itu seharusnya ada penundaaan kompetisi,” lanjutnya.

“Mario [Balotelli] hanya harus berpikir sepak bola. Seringkali apa yang terjadi adalah untuk membuat seorang pemain hebat hilang kesabaran,” beber Prandelli.

Sementara itu dalam laporan Football Italia, otoritas sepak bola Negeri Pizza itu menjatuhkan sanksi denda senilai 50.000 euro atau sekitar Rp629,8 juta setelah fans tim Ibu Kota itu terbukti melakukan pelecehan rasialis kepada pemain Milan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya