Ilustrasi Piala Konfederasi 2013. dokJIBI/SOLOPOS
RIO DE JANEIRO—Rekor-rekor baru siap tercipta di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Senin (1/7) dini hari WIB, ketika dua tim juara dunia, Brazil dan Spanyol, saling bertempur di final Piala Konfederasi 2013.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Beberapa media di seantero dunia melabeli pertemuan Brazil kontra Spanyol di Maracana sebagai final impian. Media online dari Amerika Serikat (AS), New York Times, bahkan menjulukinya sebagai duel terbaik dari yang terbaik dalam sejarah pesepakbolaan dunia.
Agaknya anggapan itu tidak berlebihan apabila patokannya adalah koleksi yang berjajar di lemari trofi kedua tim. Brazil merupakan pemegang rekor lima kali kampiun Piala Dunia. Tim Samba juga menjadi negara yang paling sering menjuarai Piala Konfederasi, yakni sebanyak tiga kali pada 1997, 2005 dan 2009. Sedangkan Spanyol merupakan tim terkuat di dunia dalam lima tahun terakhir, dengan ditandai trofi Piala Dunia 2010 dan Euro 2008 dan 2012.
Bagi Selecao, julukan lain Brazil, pertandingan di Maracana sekaligus menjadi pintu masuk bagi mereka mencetak rekor baru lainnya, yakni sebagai tim pertama memenangi tiga gelar beruntun alias hattrick di Piala Konfederasi. Demi mengukir catatan bersejarah itu, Neymar cs siap mencurahkan segalanya kekuatan yang mereka miliki untuk meredam amukan Tim Matador.
“Kami akan bermain demi keluarga kami, teman-teman kami, namun yang paling utama bagi negara Brazil. Kami siap untuk melakoni laga bersejarah,” urai Neymar, dilansir fifa.com, Sabtu (29/6).
Ambisi Spanyol tak kalah tinggi. Generasi emas Xavi Hernandez dkk yang telah mengantongi tiga trofi di turnamen besar, ingin melengkapi catatan milestone mereka dengan menjadi kampiun Piala Konfederasi.
“Kami siap menghadapi mereka. Kami akan turun dalam sebuah pergelaran dan menjadikannya sebagai hiburan yang bagus untuk sepak bola. Brazil telah memenangi Piala Dunia lima kali dan Piala Konfederasi tiga kali, dan mereka akan bermain di Maracana di depan fans mereka sendiri,” jelas pelatih Timnas Spanyol, Vicente del Bosque.
“Bagi kami, ini laga impian. Minggu [Senin dini hari WIB], sebuah episode baru akan dimulai. Kami akan mulai dari awal dan lihat siapa yang bakal merebut inisiatif,” sambung pria yang mendampingi Andres Iniesta dkk ketika menjuarai Piala Dunia 2010 dan Euro 2012 itu.
Brazil dan Spanyol sama-sama menyapu kemenangan sempurna dalam empat partai masing-masing di Piala Konfederasi ini. Pelatih Brazil, Felipe Scolari mengabarkan tidak ada pemainnya yang cedera setelah menggempur Uruguay dengan skor 2-1 di semifinal, Kamis 27/6) dini hari WIB lalu.
Besar kemungkinan, pelatih berjuluk The Big Phil tidak akan melakukan perubahan mencolok dalam starting XI yang selama ini dia pamerkan di Piala Konfederasi. Hanya, Scolari mungkin akan mempertimbangkan untuk mencadangkan Hulk yang gagal mencetak gol dalam sembilan laga terakhirnya bersama Selecao. Sebagai gantinya, Felipao, sapaan Scolari, bisa menempatkan Bernard atau Lucas Moura.
Berunrung, La Furia Roja yang memiliki waktu istirahat lebih pendek sehari dibanding Brazil, akan memiliki tambahan amunisi. Roberto Soldado dan Cesc Fabregas yang absen membela Spanyol melawan Italia di semifinal, dilaporkan mulai pulih dari cedera minor mereka masing-masing. Hanya, kebugaran Fernando Torres dkk disanksikan telah pulih setelah tenaga mereka diperas habis-habisan ketika dipalsa Italia bermain 120 menit di semifinal, Jumat (28/6) dini hari WIB.
Prakiraan Line-Up
Brazil: Julio Cesar, Dani Alves, Thiago Silva, David Luiz, Marcelo, Luiz Gustavo, Paulinho, Oscar, Hulk, Neymar dan Fred.
Spanyol: Casillas, Arbeloa, Ramos, Pique, Alba, Xavi, Busquets, Iniesta, Pedro, Mata dan Torres.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
