SOLOPOS.COM - Ilustrasi Manchester City kontra Wigan Athletic pada final Piala FA 2013 di Stadion Wembley, London, Sabtu (11/5/2013) tengah malam WIB. (mcfc.co.uk)
Ilustrasi Manchester City kontra Wigan Athletic pada final Piala FA 2013 di Stadion Wembley, London, Sabtu (11/5/2013) tengah malam WIB. (mcfc.co.uk)
LONDON—Manchester City berharap bisa menyelamatkan musim ini ketika menghadapi Wigan Athletic pada final Piala FA di Wembley, Sabtu (11/5/2013).
Setelah gagal mempertahankan gelar juara Liga Premier dan terpuruk di kompetisi Eropa, City tiba di Wembley dengan ekspektasi tinggi mengamankan satu gelar juara tersisa di musim ini. Mengakhiri musim tanpa trofi juara rasanya tak bakal ditolerir patron klub, apalagi ketika mengingat hasil buruk terlempar dari Liga Champions di penyisihan grup dan kehilangan gelar juara liga satu bulan sebelum kampanye musim ini berakhir.
Namun ketika melihat Wigan yang menjadi lawan di final, banyak yang memprediksi tak akan terlalu sulit bagi The Citizens, julukan City, mendatangkan trofi juara yang diharapkan. Wigan menghadapi final Piala FA untuk kali pertama dalam 81 tahun sejarah klub dengan latar belakang melawan jurang degradasi di liga dan dihantui masalah cedera pemain.
Namun ketika melihat Wigan yang menjadi lawan di final, banyak yang memprediksi tak akan terlalu sulit bagi The Citizens, julukan City, mendatangkan trofi juara yang diharapkan. Wigan menghadapi final Piala FA untuk kali pertama dalam 81 tahun sejarah klub dengan latar belakang melawan jurang degradasi di liga dan dihantui masalah cedera pemain.
Situasi yang dialami Wigan memberi peluang terbaik bagi City untuk mengulang kesuksesan memenangi Piala FA 2011. “Kami sangat kecewa dengan yang terjadi di liga musim ini. Hal terpenting saat ini adalah memenangi trofi juara di akhir pekan ini dan mengambil momentum memenangi trofi itu untuk menghadapi musim depan,” ujar gelandang City, James Milner, seperti dilansir Googlenews, Jumat (10/5).
Menjelang duel ini City mendapatkan angin segar mengenai kondisi gelandang Yaya Toure yang diperkirakan fit dimainkan. Pemain internasional Pantai Gading yang mencetak gol tunggal kemenangan City di final Piala FA 2011 lawan Stoke City, absen di tengah pekan ketika City mengalahkan West Bromwich Albion.
“Saya sudah fit. Saya mulai berlatih tiga hari lalu dan saya sekarang dalam kondisi baik-baik saja. Saya ingin bermain bagus dan membantu tim mendapatkan sesuatu yang penting,” imbuhnya.
Sementara ketika menakar kekuatan skuat kedua tim, City dan Wigan bak berada di dunia yang berbeda. City memenangi tujuh pertemuan terakhir tanpa kebobolan gol dan mencetak 13 gol sepanjang periode itu. Namun semua keunggulan statistik dan materi pemain yang dimiliki City tidak selalu berbanding lurus dengan hasil yang diharapkan
The Latics, juluka Wigan, bisa saja memberi kejutan dan membalikkan semua prediksi mengingat ini merupakan final kali pertama dalam sejarah klub. “Antara perasaan frustrasi dan merasa rendah, kami harus menatap ke depan pada pencapaian unik kami melaju hingga final Piala FA dan mendapatkan momentum dari hal itu,” ujar manajer Wigan, Roberto Martinez.
Menjelang laga ini Wigan diganggu kabar masa depan Martinez. Sang manajer dikabarkan terkena efek dari keputusan pensiun manajer Manchester United Alex Ferguson. Dengan manajer Everton David Moyes menjadi suksesor Ferguson, Martinez santer diisukan bakal mengizi posisi lowong yang ditinggalkan Moyes.
“Pada saat ini, memikirkan hal itu [masa depan] akan membuang-buang waktu. Hal terpenting adalah menyiapkan diri kami sebaik mungkin untuk pertandingan Sabtu dan kemudian menghadapi dua pertandingan sisa di musim ini,” kata Martinez.
“Ini periode puncak bagi kami. Kami ingin fans bangga terhadap kami dan itulah yang kami perjuangkan. Apa yang terjadi di luar semua itu tidak akan memengaruhi kami. Kami tidak akan kehilangan fokus,” sambungnya.
