Solopos.com, JAKARTA – Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia terbentuk pada 17 November 2022 di Jakarta. Wadah perjuangan suporter itu lahir dari sarasehan suporter.
Dalam keterangan resmi yang diterima Solopos.com, Jumat (18/11/2022), Presidium Nasional Sepak Bola Indonesia menyatakan mereka mengeluarkan enam pernyataan sikap ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Kapolri, dan PSSI.
Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk
“Telah terjadi keresahan kuat di internal suporter sepak bola Tanah Air. Itu muncul setelah sejumlah permasalahan sepak bola tanah air tak kunjung mendapatkan titik terang penyelesaiannya. Kasus Tragedi 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan yang belum tuntas adalah salah satu penyebabnya. Padahal, tragedi yang mengakibatkan hilangnya 135 jiwa suporter Arema FC itu sudah melewati lebih dari 50 hari,” kata Sadat salah satu perwakilan Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia.
“Faktor keresahan lain, kompetisi sepak bola nasional yang sejatinya adalah ruang pembinaan sepak bola anak anak bangsa pun terpasung, alias dihentikan secara paksa.”
Baca Juga: Ribuan Aremania Aksi Turun ke Jalan Memperingati 40 Hari Tragedi Kanjuruhan
Dua alasan tersebut menjadi dasar seluruh elemen suporter di Tanah Air yang mayoritas berasal dari klub Liga-1 seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Persita Tangerang, Persikabo Bogor, PSM Makasar, Borneo FC, dan Dewa United, mulai menentukan sikap. Suporter dari klub Liga 1 tersebut, juga disokong oleh sejumlah elemen suporter kub Liga 2 seperti Persela Lamongan, Persipura Jayapura, Persiba Balikpapan serta Persijap Jepara. Mereka akhirnya bersepakat membentuk Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia.
Sesaat setelah terbentuk, Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca Juga: Coach Rasiman Beberkan Kondisi Persis Solo Seusai Menang Besar di Malaysia
“Yang pertama dan paling utama, kami Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia menyampaikan rasa belasungkawa terhadap seluruh korban Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang. Melihat kondisi sepakbola belakangan ini, kami ikut prihatin karena berlarut-larutnya upaya pengusutan tuntas kasus Kanjuruhan Malang, serta matinya sepak bola nasional,” lanjut Sadat.
Berikut ini isi pernyataan sikap Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia:
1. Usut tuntas Tragedi Kanjuruhan Malang tanpa pandang bulu.
2. Mendorong percepatan kompetisi sepak bola Indonesia bergulir dengan normal.
3. Hilangkan arogansi aparat terhadap suporter.
4. Kepastian kenyamanan suporter di stadion, verifikasi stadion sesuai standar FIFA, serta kedisiplinan pengaturan kapasitas (Tiket).
5. Percepatan transformasi sepakbola nasional dengan melibatkan perwakilan supporter.
6. Percepatan implementasi UU No 11 tahun 2022 tentang Keolahragaan.
“Bila pernyataan kami ini tidak direspons dalam jangka waktu 7 hari ke depan, maka kami Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia akan menggelar aksi serentak di seluruh kabupaten/kota Indonesia. Demikian pernyataan sikap kami ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab berdasarkan hasil kajian dan diskusi yang berlangsung di Jakarta.”
Sementara itu, salah satu elemen kelompok suporter Persis Solo, Pasoepati, juga hadir dalam sarasehan tersebut. Presiden Pasoepati, Maryadi Suryadharma, membenarkan turut serta dalam sarasehan tersebut. “Saya Mas (suporter dari Solo),” ujar Maryadi ketika dikonfirmasi Solopos.com, Jumat, tentang kegiatan sarasehan suporter di Jakarta tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
