Sport
Senin, 25 April 2022 - 20:09 WIB

Priyano, Sukses di Olahraga dan Berprestasi di Dunia Pendidikan

Ichsan Kholif Rahman  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Priyano berlatih lempar cakram belum lama ini. (Dokumentasi pribadi Priyano)

Solopos.com, SOLO – Keterbatasan bukanlah sebuah halangan bagi Priyano, mahasiswa pascasarjana Program Pendidikan Jasmani Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo.

Priyano memang memiliki kekurangan secara fisik, namun siapa sangka kekurangannya malah menjadikannya atlet yang berprestasi. Priyano telah 15 tahun terjun menjadi atlet di cabang olahraga lempar cakram. Berbagai perlombaan sudah dia lewati.

Advertisement

Berbagai prestasi pula telah ia torehkan, mulai dari ASEAN Paragames 2011 berhasil mendapatkan medali emas, ASEAN Paragames Myanmar 2013, ASEAN Paragames di Singapore 2015. Terbaru, Priyano berlaga di Papernas XVI Papua 2021 dan menyumbangkan emas untuk kontingen Jawa Tengah.

Sebelum melanjutkan pendidikan di bangku pascasarjana, Priyano mengambil pendidikan sarjananya di UTP Solo dan berhasil lulus pada Maret 2022. Bagi Priyano tidak ada batasan antara tua, muda, kecil, besar untuk melanjutkan pendidikan.

Advertisement

Sebelum melanjutkan pendidikan di bangku pascasarjana, Priyano mengambil pendidikan sarjananya di UTP Solo dan berhasil lulus pada Maret 2022. Bagi Priyano tidak ada batasan antara tua, muda, kecil, besar untuk melanjutkan pendidikan.

Baca Juga: Wow, Sudah 1.500 Peserta Siap Ikuti ASEAN Para Games XI di Solo

“Saya meski kekurangan tapi saya tetap semangat untuk melanjutkan pendidikan dan menggeluti bidang olahraga. Banyak teman-teman dari UTP yang mendukung, sebagai atlet dan pelajar harus memiliki karakter, memiliki ilmu dan pendidikan yang mumpuni agar bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi yang lain,” kata Priyano dalam keterangan yang diterima Solopo.com, Senin (25/4/2022).

Advertisement

“Kalau saya harus tanding atau lomba gitu, saya dapat dispensasi. Maksudnya dispensasi adalah seperti ini, saya tanding dalam ajang ASEAN Paragames tuan rumah Indonesia, nah diberikan surat tugas untuk pimpinan dan pimpinan pasti mengijinkan karena itu salah bentuk untuk mengejar prestasi dan mengharumkan nama daerah, bangsa, negara, dan juga nama kampus,” kata dia.

Baca Juga: Siap-Siap ke Surabaya, Persis Solo Resmi Diundang Persebaya

Priyano menceritakan bentuk support kampus UTP terhadapnya sangat luar biasa. “Support tidak dalam bentuk material saja, melainkan dari kata-kata, sikap yang mendukung, ilmu yang diberikan itu sudah sangat luar biasa. Dosen-dosen di UTP sangat sayang sekali sama saya. Setiap ketemu selalu ngasih semangat. Sampai merinding ini saya menyampaikan ini,” kata dia.

Advertisement

Dia berpesan kepada atlet-atlet difabel di seluruh Indonesia bahwa pemerintah Indonesia sangat bagus dalam menaungi atlet difabel. Selain itu kampus-kampus di Indonesia juga sudah berbenah, di UTP Solo ramah dengan difabel meskipun belum seratus persen karena masih banyak fasilitas yang harus diperbaiki seperti bagi mereka yang menggunakan kursi roda.

“Ayo teman-teman difabel memiliki prestasi yang baik seharusnya bisa memiliki pendidikan yang baik dan tinggi pula. Lewat pendidikan dan belajar kita bisa tahu banyak hal, bisa menjadi pemimpin di tokoh masyarakat atau organisasi,” kata dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif