Sport
Jumat, 1 Maret 2024 - 17:41 WIB

Profil Lanny Gumulya, Peraih Satu-satunya Emas Cabang Loncat Indah Asian Games

Newswire  /  Abu Nadzib  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lanny Gumulya semasa hidup, bersama suaminya Charlie Kartadinata. (IG @lannygumulyaktd)

Solopos.com, JAKARTA — Dunia olahraga akuatik Indonesia berduka setelah legenda loncat indah Indonesia sekaligus satu-satunya peraih emas di Asian Games, Lanny Gumulya Kartadinata, berpulang di usia 80 tahun, Kamis (29/2/2024) pukul 21.04 WIB.

Hingga saat ini belum ada atlet loncat indah Tanah Air yang menyamai prestasi mendiang Lanny Gumulya.

Advertisement

Berikut profil Lanny Gumulya seperti dikutip Solopos.com dari berbagai sumber, Jumat (1/3/2024).

Bulan Agustus 1962, stadion renang Senayan di Jakarta menjadi saksi sejarah medali emas satu-satunya yang diraih dari cabang loncat indah oleh Lanny Gumulya.

Stadion penuh sesak penonton sat perlombaan renang Asian Games keempat tersebut berlangsung.

Advertisement

Ketika itu olahraga renang dan loncat indah dikuasai oleh atlet-atlet Jepang.

Namun dominasi Jepang pada loncat indah untuk papan tiga meter pupus oleh Lanny Gumulya, atlet Indonesia yang masih berusia 18 tahun.

Ia melawan dua atlet ternama Jepang, Kayoko Tomoa dan Sakuko Kadokura.

Di luar dugaan siapapun ketika itu, Lanny Gumulya justru yang keluar sebagai pemenang pertama dengan keunggulan angka sedikit atas Sakuko dan Kayoko.

Advertisement

Maka seluruh stadion pun gemuruh oleh tepuk tangan dan teriakan ribuan penonton.

Lanny Gumulya, yang lahir di Solo pada 13 November 1944. Semenjak usia dini ia memang hobi berolahraga berbagai cabang.

Ketika bersekolah di SMP di Bandung, ia belajar yudo pada almarhum Battling Ong dan mencapai tingkat ban cokelat.

Latihan yudo ini teryata berpengaruh juga pada olahraganya kemudian, yaitu loncat indah, khususnya dalam keberanian berjumpalitan.

Advertisement

Tahun-tahun 1953-1954 di Solo, kegemaran berolahraga mulai berpusat di kolam renang, tapi masih belum bertujuan untuk mencapai prestasi.

Tahun 1959 Lanny beralih ke loncat-indah ditangani pelatih M.Jasin.

Melihat bakatnya, Lanny lantas diarahkan untuk Asian Games yang tahun 1962 Indonesia menjadi tuan rumah.

Sukses pertama yang dicapai Lanny tahun 1961 di mana ia meraih emas pada PON VI di Bandung.

Advertisement

Ia mengalahkan Mien Brodjo yang pada waktu itu merupakan peloncat indah kawakan.

Sukses di PON, Lanny masuk pemusatan latihan nasional Asian Games di Filipina dan Jepang.

Karier puncak Lanny ternyata ada di Asian Games 1962.

Selain emas untuk papan 3 meter, Lanny juga memenangi perunggu untuk nomor terjun menara 10 meter.
Sukses ini diulangi Lanny dalam Ganefo tahun 1963 di Jakarta, di mana ia meraih emas untuk papan 3 meter dan perunggu untuk menara 10 meter.

Tahun 1964, Lanny pensiun dari dunia olahraga di usia yang masih sangat muda, 20 tahun.

Ia kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia lalu menikah dengan Charlie Kartadinata, putra pemilik pabrik kecap Cap Bango, tahun 1966.

Advertisement

Bersama sang suami, Lanny sempat menekuni bisnis restoran lalu beralih ke percetakan.

Mereka dianugerahi empat anak perempuan.

Dan hingga akhir hayatnya nama Lanny Gumulya tercatat sebagai satu-satunya peloncat indah Indonesia yang meraih emas dalam sejarah Indonesia.

Indonesia Berduka

Sebelumnya diberitakan, legenda loncat indah Indonesia, Lanny Gumulya Kartadinata, berpulang di usia 80 tahun, Kamis (29/2/2024) pukul 21.04 WIB.

Jenazah Lanny, yang meraih medali emas loncat indah di Asian Games 1962 di Jakarta, akan dikremasi Senin (4/3/2024).

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman berduka atas meninggalnya legenda olahraga Indonesia tersebut.

“Saya Ketum KONI Pusat menyampaikan rasa turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Ibu Lanny Gumulya Kartadinata, legenda loncat indah Indonesia. Semoga mendiang mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan,” kata Marciano dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Jumat (1/3/2024).

“Selamat jalan patriot olahraga Indonesia, perjuanganmu mengharumkan nama bangsa dan negara melalui olahraga di kancah dunia akan kami lanjutkan,” lanjutnya.

Mendiang Lanny Gumulya merupakan peraih medali emas loncat indah Asian Games 1962 Jakarta.

Mendiang Lanny Gumulya saat menerima medali emas loncat indah Asian Games 1962 Jakarta. Hingga saat ini belum ada atlet loncat indah Indonesia yang meraih emas setelah Lanny Gumulya. (Istimewa)

Hingga saat ini ia merupakan satu-satunya atlet loncat indah Indonesia peraih medali emas sejak Asian Games 1962.

Nama Gumulya merupakan penghormatan dari Presiden Sukarno saat berkunjung ke Training Center Bandung.

Gumulya merupakan singkatan dari Goei yang Mulya. Nama Legenda loncat indah kebanggaan Indonesia adalah Goei Giok Lan.

Lanny Gumulya turut menjadi pembawa obor Asian Games ke-18 pada 2018 di Jakarta, tepatnya di Gelora Bung Karno (GBK), tempat yang sama kala ia mempersembahkan emas untuk Indonesia pada Asian Games ke-4 pada 1962.

Ketum KONI Pusat berharap akan ada atlet-atlet loncat indah binaan Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) yang mampu meraih emas di kancah Asia bahkan Olimpiade.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif