Solopos.com, SOLO–Timnas U-17 Maroko langsung memberi kejutan pada partisipasi pertama Piala Dunia U-17 2013 dengan mampu mencapai babak 16 besar, berikut profil Maroko calon lawan Indonesia di Grup A.
Maroko akan bertemu tuan rumah Indonesia, Maroko, dan Panama di Grup A. Atlas Cubs akan menghadapi skuad Garuda Muda, 16 November 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur pada partai ketiga setelah melawan Panama dan Ekuador.
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
Dikutip Solopos.com dari laman resmi FIFA selaku penyelenggara, fifa.com, Kamis (2/10/2023), turnamen kelompok umur di bawah 17 tahun terakbar di bumi edisi tahun ini merupakan partipasi kedua bagi Maroko.
Pada partisipasi pertama pada Piala Dunia U-17 2013, Maroko membukukan catatan cukup bagus dengan mencapai babak 16 besar.
Namun, setelah itu Maroko absen selama 10 tahun di turnamen sebelum akhirnya menyegel satu tempat di putaran final di turnamen edisi tahun ini.
Tim asuhan pelatih Said Chiba tersebut memiliki harapan besar untuk mencatatkan hasil bagus yakni melaju dari penyisihan grup ke fase eliminasi.
Itu mengingat Maroko tampil impresif pada Mei lalu di Piala Afrika U-17 CAF di Aljazair.
Maroko memastikan satu tempat di Piala Dunia U-17 Indonesia 2023 dengan menjadi runner-up di Piala Afrika 2023 di Aljazair pada awal tahun ini.
Maroko memuncaki grup mereka yang dihuni Nigeria, Afrika Selatan, dan Zambia dengan enam poin.
Kemudian Maroko mengalahkan tuan rumah Aljazair 3-0 di babak perempat final dan Mali di semifinal setelah melalui adu penalti.
Mereka akhirnya kalah 2-1 dari Senegal di final, meskipun sempat memimpin hingga menit ke-80.
Saat ini Maroko dibesut Said Chiba. Dia menjalani karier yang cemerlang sebagai pemain, termasuk tampil dalam 40 laga bersama Maroko, sebelum akhirnya memutuskan untuk mencicipi dunia kepelatihan.
Dia memulai perjalanan kepelatihannya di Qatar Sports Club kemudian sebagai asisten Ezzaki Badou di tim senior Maroko.
Ia lalu bergabung dengan klub Maroko Chabab Rif Al-Hoceima, Nahdat Zemamra, dan Olympique Safi sebelum mengemban tugasnya saat ini.
Said Chiba telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam hal membina para pemain muda, melindungi mereka dari tekanan selama Piala Afrika U-17 di Aljazair, dan membimbing timnya ke final dengan taktik yang jitu.
Ia juga berhasil memadukan talenta lokal dengan pemain-pemain yang datang dari Eropa, membentuk tim yang seimbang dan memiliki kemampuan fisik yang mumpuni yang siap untuk memberikan kejutan di Indonesia.
Ada pemain Maroko yang menjadi sorotan yaitu sang kiper Taha Benrhozil. Atlas Cubs memiliki banyak pemain muda berbakat yang dapat segera bermain di level senior.
Pemain seperti bek Abdelhamid Ait Boudlal dan penyerang Zakaria Ouazane telah banyak mencuri perhatian, begitu juga dengan penjaga gawang Taha Benrhozil.
Ia konsisten menunjukkan kemampuannya bersama tim nasional dan memainkan peran penting dalam kualifikasi Piala Dunia U-17, khususnya saat memenangi adu penalti atas Mali di semifinal.
Meskipun masih muda, pemain jebolan Akademi Mohammed VI ini memiliki ketenangan dan refleks yang luar biasa.
Said Chiba akan membutuhkan jasanya di bawah gawang Maroko saat bermain di Indonesia.
Maroko baru sekali berpartisipasi di Piala Dunia U-17 yaitu pada 2013. Pada edisi tersebut, mereka memuncaki grup yang terdiri atas Uzbekistan, Kroasia, dan Panama. Mereka tersingkir di babak 16 besar setelah kalah dari Pantai Gading.
Funfact Maroko
Sofyan Amrabat dan Ahmed Reda Tagnaouti keduanya mewakili Maroko di Piala Dunia U-17 satu dekade lalu.
Keduanya kemudian tampil di Piala Dunia Qatar 2022 dan berperan penting dalam lolosnya Atlas Lions ke semifinal. Sebuah pencapaian bersejarah bagi sepak bola Afrika dan Arab.
Itulah profil timnas U-17 Maroko yang menghuni Grup A bersama Indonesia, Maroko, dan Panama.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
