SOLOPOS.COM - Pemain Jakarta BNI 46, Vladimir Knezevic (melompat) saat melakukan spike yang coba diblok pemain Palembang Bank Sumsel Babel, Adi Sucipto, pada pertandingan bola voli putera Proliga 2013 Seri III di Sritex Arena Solo, Minggu [3/3/2013] lalu. dokJIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha

Pemain Jakarta BNI 46, Vladimir Knezevic (melompat) saat melakukan spike yang coba diblok pemain Palembang Bank Sumsel Babel, Adi Sucipto, pada pertandingan bola voli putera Proliga 2013 Seri III di Sritex Arena Solo, Minggu [3/3/2013] lalu. dokJIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha

YOGYAKARTA –  Juara bertahan Jakarta BNI 46 tinggal selangkah lagi menembus grand final kompetisi bola voli BSI Proliga 2013, setelah menyapu bersih tiga laga pada putaran pertama babak empat di GOR Amongrogo Yogyakarta.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Pada laga terakhir yang berlangsung Minggu (21/4/2013) malam WIB, Jakarta BNI menghempaskan musuh bebuyutannya Surabaya Samator dengan skor telak 3-1 (19-25, 25-22, 25-22, 25-23), menyempurnakan dua kemenangan telak sebelumnya.

Tim asuhan pelatih Roy Makpal itu makin mantap di puncak klasemen dengan membukukan nilai sempurna sembilan dan tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan tiket grand final.

Sementara bagi Samator, kekalahan kedua dari tiga laga ini menipiskan peluangnya menembus partai puncak. Bagus Wahyu Ardiyanto dan kawan-kawan harus menyapu tiga laga pada putaran kedua di GOR C’tra Arena Bandung pekan depan untuk bisa lolos.

“Satu-satunya peluang memang harus meraih poin sebanyak-banyaknya di Bandung nanti. Sebenarnya malam ini anak-anak sudah tampil bagus, tetapi BNI bermain lebih bagus lagi,” kata Asisten Pelatih Surabaya Samator Ibarsyah Danu usai pertandingan.

Menurut ia, pemain-pemainnya kurang tenang saat memasuki poin-poin akhir dan melakukan kesalahan sendiri dari bola-bola yang sebenarnya mudah diantisipasi.

“Set pertama sudah bagus, tetapi tiga set berikutnya konsentrasi agak kendor di poin-poin kritis. Mental anak-anak masih labil,” tambah Ibarsyah.

Pertandingan BNI lawan Samator sebenarnya berlangsung seimbang dan kedua tim memiliki senjata masing-masing untuk menekan lawan.

Samator memiliki kelebihan dalam variasi serangan, baik melalui bola-bola cepat, “open” maupun smes dari garis tiga meter yang dilakukan Samsul Kohar atau Rendy Febrian.

Sebaliknya Jakarta BNI bertumpu pada dua pemain asingnya Curt Toppel yang sangat tajam dalam smes dan Vladimir Knezevic dengan kecepatannya menyerang.

“Menghadapi tim utuh seperti Samator, strategi terbaik adalah memperkuat blok. Hal itu yang terus saya teriakkan kepada pemain dari pinggir lapangan,” kata Pelatih Jakarta BNI Roy Makpal.

Ia bersyukur timnya mampu bermain konsisten selama babak empat besar di Yogyakarta dan berharap tiket grand final bisa diamankan di Bandung pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya