SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Promosi ke Liga Premier adalah dambaan setiap klub beserta fans kasta kedua di Liga Inggris.

Solopos.com, LONDON–
Sepak bola memang penuh keajaiban. Keajaiban itu pula yang kali ini mengantar AFC Bournemouth melenggang ke kompetisi liga paling bergengsi sedunia, Liga Premier Inggris.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Tim yang berlaga di divisi Championship ini bangkit setelah nyaris bangkrut dan sukses menyabet tiket promosi untuk kali pertama dalam 116 tahun sejarah klub, Selasa (28/4/2015) dini hari WIB.

Bagi Bournemouth, pencapaian itu jelas tak sembarangan. Tak heran jika fans dan seisi klub menyambutnya dengan suka cita. Cherries, julukan AFC Bournemouth, menyusul jejak Watford melenggang ke Liga Premier berkat kemenangan telak 3-0 yang mereka bukukan atas Bolton Wanderers.

Promosi ke Liga Premier sebelumnya seperti menjadi mimpi di siang bolong jika melihat rekam jejak klub dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa,  Bournemouth sempat nyaris kolaps akibat terbelit utang pada 2009 lalu. Pada saat kritis itulah, datang seorang pengusaha asal Rusia, Maxim Denim, yang mengambil alih klub dan membawa Cherries kepada “kejayaan”.

Bagi Bournemouth, lolos ke Liga Premier menjadi prestasi membanggakan sekaligus mengesankan. Pasalnya, baru dua musim lalu saat melakoni promosi dari divisi League One ke divisi Championship.

Namun, pahlawan di balik sukses Cherris tak bisa dilepaskan dari sosok pelatih mereka, Eddi Howe. Manajer 37 tahun itu membawa Bournemouth seolah merengkuh bulan, menyusul pencapaian sensasional tim yang bermukim di Goldsands Stadium itu musim ini. Meski begitu, ia justru menilai kepedulian fans paling berperan dalam “kelahiran” klub antah berantah itu di tengah glamor jagat sepak bola Inggris.

“Klub dipaksa tiarap selama enam tahun dan kami tak memiliki apa pun. Lalu sekelompok suporter mengumpulkan uang mereka dalam sebuah kantong untuk menjaga klub tetap hidup. Sekarang mereka mendapatkan hadiahnya,” ujar Howe dilansir Reuters.

Bournemouth bertengger di urutan kedua klasemen dengan nilai 87 dari 45 laga. Jumlah itu sebenarnya masih bisa disamai Middlesbrough yang meraup 84 poin dan membuntuti di peringkat ketiga.

Hal itu dengan catatan Cherries menelan kekalahan di laga pamungkas dan Middlesborugh justru meraih kemenangan. Namun, Bournemouth memiliki surplus 19 gol lebih banyak yang mustahil dikejar dalam satu laga. (Triyono/JIBI/Solopos)

Para pemain Bournemouth merayakan kemenangan mereka dalam sebuah laga. Ist/bouzz.bournemouth.ac.uk

Para pemain Bournemouth merayakan kemenangan mereka dalam sebuah laga. Ist/bouzz.bournemouth.ac.uk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya