SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA-Tak kembali dipanggil oleh manajemen PSS Sleman untuk mengisi skuatnya musim 2014, dua pemain PSS memilih hengkang ke klub rivalnya, PSIM Jogja.

Ketika dikonfirmasi wartawan, kedua pemain itu, Topas Pamungkas dan Nanda Nasution membenarkan bahwa mereka berencana untuk hengkang ke PSIM musim depan. Nanda Nasution, mengakui setelah tak masuk dalam daftar pemain yang dipertahankan manajemen PSS, ada klub lain yang mengontaknya. “Sebenarnya ada klub lain, yakni PPSM Magelang yang mengontak saya, tapi lebih baik saya memilih PSIM saja,” ucapnya.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Dia mengatakan, untuk saat ini dirinya tak ingin berkarir di luar DIY. Alasan itu cukup masuk akal, mengingat pemain yang akrab disapa Kipli tersebut masih tercatat sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja.

Sementara Topas Pamungkas, sejak awal ia bergabung ke PSS, dirinya sudah berikrar bahwa musim 2014 akan kembali bergabung dengan klub yang membesarkan namanya, PSIM. “Bagaimanapun PSIM adalah rumah saya, karena tak kembali dipanggil PSS, sudah seharusnya kalau saya kembali ke sana [PSIM],” ucap pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut.

Selama musim 2013 lalu, pemain berusia 29 tahun itu nyaris tak pernah masuk dalam starting eleven PSS. Dirinya kalah bersaing dengan beberapa gelandang PSS lainnya yang lebih senior macam Fajar Listiyantara, Bona Simanjuntak, Anang Hadi dan Juan Revi.

Tak hanya mereka berdua, pemain PSS lainnya, striker Basten Tri Pamungkas juga menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan PSIM. Saat dihubungi, pemain yang berposisi sebagai striker ini mengakui bahwa hingga kini dirinya belum berfikir soal rencana ke klub mana ia akan melanjutkan karir sepakbolanya.

Namun, ia tak menampik jika nantinya PSIM membutuhkan tenaganya, ia akan dengan senang hati menyambut tawaran tersebut. “Sampai sekarang sih saya belum berfikir akan ke mana, tapi kalau ada tempat kosong di PSIM, kenapa tidak,” ujarnya.

Eks Pelatih Kepala PSIM musim 2013 lalu, Maman Durrahman mengakui bahwa sebenarnya untuk posisi gelandang, PSIM tak perlu gusar. Pasalnya, Tunas Jogja sebagai klub lokal penyedia pemain untuk PSIM, memiliki banyak stok pemain muda di sektor gelandang.

Oleh sebab itu, jika nantinya PSIM mencari pemain baru, akan lebih optimal jika mencari pemain yang berposisi sebagai striker. “Kalau gelandang, sebenarnya banyak stok, banyak pemain Tunas Jogja yang berkualitas. Persoalan PSIM sejak dulu memang striker yang berkualitas,” ucapnya.

Hingga kini, PSIM menjadi satu-satunya klub di DIY yang sama sekali belum melakukan persiapan membentuk tim untuk musim depan. Untuk itu, The Maident, salah satu kelompok suporter PSIM mengaku telah habis kesabaran.

Dikatakan oleh Ketua The Maident Hari Santoso, dalam waktu dekat pihaknya akan segera mendatangi kantor Ketua Umum PSIM yang juga walikota Jogja, Haryadi Suyuti untuk menanyakan komitmen dan janjinya untuk segera melakukan persiapan pembentukan tim.

“Selama ini kami sudah sabar menunggu. Tapi saya rasa, ini sudah kelewat batas. Sudah saatnya, kami harus secara konkret mendesak beliau [Haryadi Suyuti],” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya