Sport
Kamis, 17 November 2016 - 04:20 WIB

PSIM JOGJA : Bagaimana Rencana Divisi Utama 2017?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan latihan PSIM Jogja di Stadion Mandala Krida. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

PSIM Jogja mulai memikirkan mengenai kompetisi Divisi Utama yang direncanakan mulai diputar Mei mendatang

Harianjogja.com, JOGJA –– Langkah PSIM Jogja di ISC B 2016 telah terhenti di babak 16 besar.

Advertisement

Meski demikian, manajemen Laskar Mataram sudah mulai memikirkan mengenai kompetisi Divisi Utama yang direncanakan mulai diputar Mei mendatang.

Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastawa mengatakan, jika kompetisi musim depan digelar pada Mei 2017, maka pihaknya harus sudah mempersiapkan tim sejak Februari.

Selain mengumpulkan para pemain lama yang direkomendasikan oleh Erwan Hendarwanto, pelatih PSIM musim ini, manajemen juga harus menggelar seleksi pemain guna melengkapi skuat yang ada. Hal ini belum ditambah dengan kemungkinan perubahan komposisi pelatih, apabila nantinya Erwan tidak bisa menangani tim karena terbentur regulasi.

Advertisement

Menurut Jarot, pada kompetisi ISC B 2016, pihaknya sempat dibikin pusing oleh aturan dari PT GTS akibat syarat minimal pelatih yang harus memiliki lisensi C AFC. Padahal, Erwan hanya memilliki lisensi B Nasional. Beruntung, PT GTS kemudian merevisi syarat tersebut dan Erwan diperbolehkan menangani tim.

“Oleh karena itu, jika ada perubahan, maka mau tidak mau kami harus menyesuaikan sesuai aturan,” kata Jarot kepada Harianjogja.com, Rabu (16/11/2016).

Menurut Jarot, skuat yang ada saat ini sebaiknya tidak dibubarkan. Sunni Hisbullah dan kawan-kawan diharapkan tetap diakomodasi oleh manajemen dengan tetap menggelar latihan bersama minimal dua pekan sekali. Skuat ini juga diharapkan tetap diikutkan dalam sejumlah turnamen untuk menambah jam terbang, sebelum akhirnya memperkuat PSIM di musim mendatang.

Advertisement

“Namun demikian, semua keputusan itu tergantung rapat yang kami gelar hari ini [kemarin], karena semua juga bergantung pada kemampuan keuangan tim,” sambung Jarot.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif