SOLOPOS.COM - Seto Nurdiyantara (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

PSIM Jogja akan bertanding lawan PSS Sleman di partai pembuka kompetisi Divisi Utama Grup 4, Minggu (26/4/2015)

Harianjogja.com, JOGJA – Pelatih PSIM Seto Nurdiyantoro memilih merendah jelang pertandingan derby lawan PSS Sleman di partai pembuka kompetisi Divisi Utama Grup 4, Minggu (26/4/2015).

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Seto justru memuji keberadaan pelatih Jaya Hartono di skuat Super Elang Jaya. Menurut dia, sentuhan Jaya merupakan satu kekuatan tersendiri bagi tim kebanggaan Kota Sembada itu.

“Selama ini kita semua tahu kapasitas pelatih Jaya Hartono. Dia pelatih berpengalaman. Tentu itu menjadi kekuatan tersendiri bagi PSS,” ujar Seto, Jumat (17/4/2015).

Kapasitas Jaya sebagai pelatih hebat, lanjut Seto, terbukti dalam sejumlah uji coba pramusim yang telah dilaluinya. Sejauh ini PSS sekali pun terkalahkan dalam semua partai uji coba, baik kandang maupun tandang.

Kendati memuji, ungkapan itu bukan berarti skuatnya kurang percaya diri ketika harus berhadapan dengan tim besutan Jaya Hartono.

Seto dengan siap menyatakan, pasukannya tetap punya motivasi tinggi untuk merebut poin di kandang lawan.

Eks pemain Timnas era 2000 itu bahkan tidak terlalu menambah porsi latihan ekstra meski duel kedua tim tinggal sepekan. “Latihan tetap seperti biasa, penguatan koordinasi permainan saja. Tidak ada sesuatu yang saya tambah,” jelasnya.

Seto bahkan tidak menganggap partai derby sebagai sebuah pertandingan yang istimewa. Menurut dia, semua pertandingan di kompetisi Divisi Utama ini berat semua.

Pelatih yang genap berusia 41 tahun itu pun tidak merasa sudah punya gambaran kekuatan PSS meski sudah mengintip saat Ahmad Sembiring dkk melakukan uji coba kandang, beberapa waktu lalu.

“Hanya menonton sekali tentu belum bisa ditarik kesimpulan punya gambaran kekuatan. Tapi saya akui tren perkembangan permainan PSS semakin meningkat. Buktinya mereka selalu menang besar,” tambah dia.

Rekor pertemuan terakhir PSS dan PSIM sejauh ini juga belum ada yang superior. Saat keduanya bertemu di Divisi Utama, 2014 lalu belum ada yang mampu meraih tiga poin. Pertemuan pertama di Maguwoharjo, 29 April silam, kedua tim sama kuat 1-1.

Kemudian pada pertemuan kedua di Stadion Mandala Krida, 19 Agustus lalu kedua tim berbagi satu poin. Pertandingan yang sejatinya digelar tanpa penonton itu berakhir imbang 2-2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya