Sport
Rabu, 15 April 2015 - 21:40 WIB

PSIM JOGJA : Sering Ricuh, Izin Pakai Cangkring Dikaji

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Laga PSIM vs Persis yang berlangsung di Stadion Mandala Krida Jogja, Maret lalu. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

PSIM Jogja dan penggunaan Stadion Cangkring masih dikaji.

Harianjogja.com, KULONPROGO – PSIM akhirnya kena batunya akibat tindakan anarkhitis penonton di sejumlah pertandingan uji coba pramusimnya di Stadion Mandala Krida.

Advertisement

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo kini mengkaji lebih mendalam terkait permohonan Manajemen PSIM untuk menjadikan Stadion Cangkring menjadi homebase sementara selama putaran kompetisi Divisi Utama 2015 nanti.

Audiensi yang berlangsung antara jajaran Manajemen PSIM dan Pemkab Kulonprogo, pada 28 Maret lalu belum menjadi garansi Stadion Cangkring bisa bebas digunakan oleh Topas Pamungkas dkk.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo pun kini berubah pikiran untuk secara otomatis mempersilakan Laskar Mataram memanfaatkan stadion termegah Kota Binangun itu.

Padahal sebelum berlangsungnya audiensi, orang nomor satu di Kulonprogo itu dengan terbuka menyatakan jika PSIM bisa menggunankan Cangkring untuk berkompetisi. Rupanya Hasto mengetahui perkembangan yang terjadi selama ini.

Advertisement

Dia juga mengetahui keributan yang terjadi saat PSIM kalah 2-3 atas tamunya PSIR Rembang, pekan lalu.

“Kalau sekarang kami harus mengkaji dulu, terutama dari sisi keamanannya,” ujar figur utama di Bumi Menoreh itu kepada Harianjogja.com, Selasa (14/4/2015).

Hasto dalam kesempatan itu juga memperjelas komitmennya membuka Stadion Cangkring untuk PSIM. Kulonprogo menurut dia harus bisa merasakan manfaat positif dari niat baiknya meminjamkan Stadion Cangkring untuk tim kebanggaan Kota Jogja itu.

Advertisement

Hanya membuat rusuh, menurut Hasto jelas akan menutup peluang PSIM bisa ber-hombase di Kulonprogo. Dia hanya berharap kehadiran PSIM bisa memberikan suntikan motivasi bagi sepak bola di Kulonprogo. Termasuk memberikan pelajaran positif bagi Persikup, klub lokal Kulonprogo yang kini masih betah berkompetisi di Liga Nusantara.

“Harapan kami selanjutnya, jika banyak even di sini, nama Kulonprogo akan semakin terangkat sehingga menumbuhkan minat orang luar daerah untuk datang ke sini,” jelasnya.

Namun apabila yang terjadi sebaliknya, Hasto khawatir justru orang akan takut untuk datang ke Kulonprogo. Dia kembali menegaskan, semakin sering ada kericuhan penonton, peluang untuk ber-hombase di Kulonprogo makin tertutup.

Sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan PSIM Ipung Purwandani juga sudah mewanti-wanti aksi brutal penonton jelas semakin mempersulit PSIM. Dia mengungkapkan kekhawatiran Kulonprogo tidak jadi meminjamkan Stadion Cangkring bagi PSIM. Ternyata kekhawatiran itu terbukti. Pemkab Kulonprogo akan mengkaji kembali permohonan manajemen meski dalam audiensi sudah memberikan sinyal positif.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif