SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ACEH—Kelelahan menjadi musuh pertama pemain PSIM sebelum melawan PSGL Gayo Lues, di Stadion Seribu Bukit, sore ini.

Rasa lelah mendera karena mereka baru saja sampai di Blengkejeren, Selasa (10/1) pagi. Perjalanan panjang lebih dari 12 jam serta masa rehat yang hanya berselang 48 jam menjadi faktor pemicu permasalahan itu.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Kelelahan itu sudah diperlihatkan jauh-jauh hari. Saat sebagian besar pemain mengalami mabuk darat sesampainya di ibukota Gayo Lues, Blengkejeren. Tak ayal, pelatih PSIM, Hanafing pun sempat mengistirahatkan total 18 penggawanya serta bingung dengan strategi yang bakal digunakan.

“Saya pikir ini perjuangan yang berat untuk bisa meraih poin penuh di sini. Satu poin saja sebenarnya sudah cukup, karena percuma bagi kami jika jauh-jauh sampai di sini tidak mendapatkan poin. Waktu recovery memang tidak cukup, tapi saya yakin anak-anak bisa mengatasi. Tadi pagi kami sudah mencoba lapangan dan kondisi anak-anak pun terlihat normal,” katanya saat dihubungi Harian Jogja, Rabu (11/1).

Kendati mengalami kendala kelelahan, pelatih berlisensi A AFC itu mengaku tetap optimistis meraih poin di laga kali ini. Apalagi secara hitung-hitungan di atas kertas, kekuatan PSIM setingkat lebih baik dibandingkan skuat
Macan Leuser. Untuk meraih raihan poin di laga kali ini, Hanafing mengaku akan tetap meminta anak asuhnya tampil impresif kendati bermain di kandang lawan.

“Kondisi lapangan biasa. Dan secara materi kami memang lebih unggul. Itu membuat kami sangat percaya diri, sehingga bisa mereduksi pesimisme pendukung kami,” imbuhnya.

PSIM kali ini tidak diperkuat dua pilar utamanya, Eko Budi S dan Romlih. Namun itu tak membuat Laskar Mataram akan tampil melempem. Karakter permainan bola pendek dipastikan bakal dimaksimalkan di laga kali ini. Kecepatan yang dimiliki dua penyerang PSIM, Emile Linkers dan Reinhard membuat duet keduanya bakal memberi prahara tersendiri bagi lini belakang PSGL.

“Kami main normal saja. Saya akan lihat nanti perkembangan dilapangan apakah akan mengubah pola dari 4-4-2 ke 4-2-3-1,” terang eks arsitek PSIS Semarang dan PSM Makassar itu.

Namun kans PSIM untuk memetik tiga angka cukup besar jika melihat fakta PSGL hanya diisi pemain lokal. Apalagi dua kali laga yang telah dijalani, anak asuh Kustiono selalu gagal menerapkan clean sheet, hal ini terlihat dari empat gol yang telah bersarang di gawang PSGL.

Di sisi lain, jika pertandingan berjalan normal dipastikan duo Belanda, Kristian Adelmund dan Lorenzo Rimkus akan memberi layanan istimewa bagi siapapun yang ada di depan, baik Emile Linkers maupun Reinhard.

Tak hanya itu, komunikasi yang telah berjalan lancar akan membuat strategi memaksimalkan gelandang serang, Nova Zaenal pun akan bisa diterapkan.

Sedangkan Proses alur bola dipastikan selalu berasal dari sisi sayap baik M Irfan maupun Lorenzo Rimkus, sebelum penetrasi nantinya akan dilakukan.

“Kini kami harus mewaspadai semangat mereka di pertandingan kali ini. Tim tak boleh lagi terlalu minor di area sayap, harus bermain agresif tapi dengan permainan tempo yang bagus,” pungkas Hanafing.(Harian Jogja/Jumali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya