Sport
Rabu, 20 Maret 2013 - 20:36 WIB

PSIM Ubah Formasi Pemain, Targetkan 1 Poin dari Persewangi

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JOGJA—Hasil buruk saat menantang PSMP Mojokerto Putra Senin (18/3/2013), memaksa pelatih PSIM Jogja, Maman Durachman, merombak total formasi pemain.

Advertisement

Jika dalam laga tandang pertamanya PSIM memakai formasi andalan 4-2-3-1, maka saat menantang Persewangi Banyuwangi di Stadion Diponegoro, Kamis (28/3) mendatang, Maman akan mengubah pola formasinya menjadi 3-5-2. Dalam pertandingan di Mojokerto, dua stopper yang dipasang gagal membendung serangan PSMP.  Beberapa penetrasi dan shooting para pemain PSMP tak mampu dibendung Andri Wirawan dan Eko Pujiyanto.

Pihaknya berencana menempatkan tiga pemain di kotak pinalti sendiri. Sebagai alternatifnya, ia akan mengembalikan posisi asli Joni Sukirta, yakni sebagai libero setelah di laga sebelumnya, ia ditempatkan sebagai gelandang bertahan. “Jadi kami akan pakai tiga pemain, dua stopper dan satu libero,” ucap Maman saat dikonfirmasi Rabu (20/3/2013).

Maman pun harus memilih siapa yang bakal menjadi pendamping Nova Zaenal di posisi gelandang bertahan. “Kami masih membahas siapa yang akan menempati posisi gelandang bertahan bersama Nova [Zaenal],” ucapnya.

Advertisement

Meski begitu, ia menegaskan tidak akan memanggil gelandang bertahan muda yang hingga kini masih berada di Jogja, Yoega Firmansyah. Ia menilai, stok pemain yang dibawanya ke Banyuwangi masih mencukupi untuk mengisi skuatnya. “Tapi saya rasa dengan stok yang ada sekarang sudah cukup, tak perlu memanggil Yoega Firmansyah,” ujarnya.

Di lini depan, ia berencana mendorong Johan Arga ke depan menemani striker Agung Suprayogi dan mencadangkan gelandang veteran Seto Nuridyantoro. Pasalnya, ia menilai pemain paling senior di Laskar Mataram tersebut lebih efektif jika dimainkan di babak kedua.

Dengan pola formasi seperti itu, ia tak menampik bahwa menghadapi tuan rumah Persewangi, PSIM akan bermain lebih defensif. Pasalnya, dengan target satu poin di Bumi Blambangan, pihaknya tetap memaksimalkan setiap peluang serangan. “Satu poin sudah cukup bagi kami,” akunya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif