SOLOPOS.COM - PSISra Sragen (Istimewa)
PSISra Sragen batal ikut kompetisi Liga 3.
Solopos.com, SRAGEN — Laskar Sukowati (Lassus), suporter dari PSISra Sragen meradang menyusul tidak didaftarkannya tim kesayangan mereka sebagai peserta Liga 3 Zona Jateng musim ini. Bersama elemen suporter lain di Bumi Sukowati, Lassus menyiapkan petisi sebagai ikhtiar terakhir bisa menyaksikan PSISra berlaga di Liga 3.
Pada Rabu (7/3/2018) malam, sejumlah anggota Lassus berkumpul di halaman Stadion Taruna Sragen. Dalam pertemuan itu, Lassus menyepakati empat tuntutan kepada pengurus dan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Empat tuntutan itu adalah mendorong PSISra tetap berkompetisi di Liga 3, reformasi pengurus PSISra, pembentukan badan hukum, serta mendorong bupati lebih peduli terhadap pembinaan olahraga.
“Pada Kamis [8/3/2018], kami juga berkumpul lagi. Kali ini bersama dengan elemen suporter lain. Rencananya kami akan membuat petisi sebagai ikhtiar terakhir kami,” terang Humas Lassus, Dwi Ujang Haryanto, kepada Solopos.com, Kamis (8/3/2018).
Ujang enggan membocorkan bunyi dari petisi itu. Menurutnya, petisi itu nantinya akan disampaikan kepada Bupati Sragen yang ditembuskan kepada Kapolres Sragen, ketua KONI Sragen dan ketua Askab PSSI Sragen.
Salah seorang anggota Lassus, Nendar Setyo Winarko, amat menyesalkan absenya PSISra dari Liga 3 musim ini. Nendar mengaku kecewa dengan pengurus yang tak mendaftarkan PSISra sebagai peserta Liga 3 karena terkendala persoalan dana.
“PSISra sudah mulai bangkit. Dengan mengandalkan pemain lokal, bisa menembus semifinal [Liga 3 Zona Jateng musim lalu]. Kami berharap tahun bisa tambil lebih baik, eh ternyata malah tidak ikut kompetisi,” sesal Nendar.
Dengan badan hukum, kalangan suporter mendorong PSISra bisa dikelola layaknya sebuah PT. Pengelolaan PSISra oleh PT itu diharapkan bisa menarik investor untuk menanamkan modalnya. “Bila sudah jadi PT, kami yakin ada investor yang bisa diajak kerja sama,” ucap Nendar.