SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SLEMAN– Manajemen PSS Sleman mengaku pusing memikirkan cara untuk mencari dana guna membiayai klub tersebut. Dana yang dibutuhkan masih sekitar Rp2,5 miliar.
Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS) Supajiono mengatakan kalau berbicara soal pendanaan PSS, pihaknya pusing tujuh keliling mencari sumber dana bagi PSS. Pasalnya karena sudah berstatus swasta, klub tersebut sudah tidak diperbolehkan menggunakan APBD.
“Wah kalau ngomong soal dana, kami pusing. Karena tidak gampang mencari dana sebesar itu,” ujarnya saat dihubungi Selasa (31/1/2012) kemarin.
Menurutnya untuk satu musim kompetisi, minimal PSS membutuhkan dana senilai Rp4,2 miliar. Akan tetapi saat ini yang baru dipegang manajemen sekitar Rp1,7 miliar sehingga masih tersisa sekitar Rp2,5 miliar.
Dana yang sudah terkumpul saat ini berasal dari sumbangan PSSI senilai Rp500 juta serta sumbangan dari para pengusaha yang berada di Sleman. “Untuk pengusaha, sumbangannya tidak dalam bentuk yang terikat, jadi tidak memberatkan PSS,” katanya.
Selain terus berusaha mencari sponsor untuk menutupi kekurangan anggaran, manajemen juga tengah mengkaji penjualan tiket terusan laga kandang PSS musim ini. “Benar sebagai salah satu alternatif mencari dana, kami akan buat tiket terusan,” tambah Supajiono.
Meskipun demikian, harga tiket terusan tersebut belum ditentukan oleh manajemen. Pasalnya mereka masih harus memperhitungkan animo masyarakat dan juga sisa pertandingan kandang yang akan dilakoni oleh Fahrudin dan kawan-kawan.
Menurut informasi yang diperoleh JIBI, kabarnya manajemen juga meminta bantuan suproter PSS untuk melakukan studi banding ke Bandung guna mempelajari penjualan tiket terusan di klub Persi Bandung. Supajiono tidak menampik hal tersebut karena persoalan tiket terusan harus dikaji secara mendalam.
JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez