Sport
Kamis, 11 April 2013 - 21:15 WIB

PSS SLEMAN : Party Launching PSS Diprotes Suporter

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Suporter PSS Sleman mengeluhkan acara launching yang akan berbayar. Acara yang rencananya akan digelar di halaman barat Stadion Maguwoharjo International Stadium (MIS) tersebut memang digelar dalam bentuk rave party.

Pihak penyelenggara menerapkan tarif pembelian voucher sebagai bukti tanda masuk ke acara yang digelar Jumat (12/4) mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB itu, dengan harga minimal Rp10.000. Namun lantaran adanya protes dari para suporter, nominal tersebut akhirnya ditiadakan, namun tetap menerapkan tarif pembelian tanpa nominal.
Ketua Brigatta Curva Sud (BCS) Trimurti Wahyu Wibowo, kepada Harian Jogja mengaku keberatan dengan rencana penarikan tarif masuk pada acara tersebut. Menurutnya, hakikat acara tersebut pada dasarnya merupakan launching tim. Terlebih, panitia mengambil konsep acara yakni penyatuan tekat dari seluruh elemen, baik manajemen, pemain, hingga suporter. Dia pun menyesalkan penarikan tarif bea masuk acara tersebut. ”Padahal acara itu kan tujuannya untuk mendekatkan manajemen dan
pemain pada suporter,” ujarnya, Kamis (11/4).
Baginya, selama ini, peran suporter terhadap kemajuan dan keberhasilan klub serta manajemen memang tak bisa diabaikan. Hampir dalam setiap laga kandang, puluhan ribu suporter mendukung PSS Sleman dan memenuhi tribun di Stadion MIS. ”Kami pun selalu bayar tiket ke stadion. Kenapa acara seperti ini [launching tim] kami harus bayar. Padahal tak pernah ada tradisi launching tim itu bayar,” ujarnya mengeluh.
Sebagai pimpinan BCS, ia menegaskan tak akan menghadiri acara tersebut. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk protesnya terhadap rencana dari pihak penyelenggara acara tersebut yang hingga kini belum diketahuinya secara jelas identitas dan keterlibatannya dalam manajerial PSS Sleman. ”Lha wong saya sendiri tidak tahu, panitianya itu siapa,” ujarnya lagi.
Senada, Ketua Slemania Supriyoko pun mengaku keberatan dengan penarikan tarif untuk acara launching tim tersebut. Menurutnya, launching tim merupakan sebuah acara mengenalkan skuat kepada para suporternya. ”Kami harusnya diundang, bukan lantas malah jadi objek,” ucapnya.
Tak hanya itu, ia pun mengaku, manajemen tak pernah melibatkan suporter dalam perencanaan acara tersebut. Oleh karena itulah, ia pun bahkan tak mengetahui bahwa acara tersebut berbayar. ”Saya malah tidak tahu menahu soal acara itu. Apalagi kalau harus sampai kami disuruh bayar,” ujarnya ketus.
Seperti diberitakan sebelumnya, Personal Orginizer Eka Listiyan tidak mengatakan bahwa acara tersebut berbayar. Ia hanya menjelaskan bahwa untuk bisa bergabung dalam acara tersebut, suporter diwajibkan mengambil voucher di Kantor Sekretariat PSS Sleman di komplek Stadion Maguwoharjo. Akan tetapi nyatanya, kabar yang didengar suporter, pihak panitia penyelenggara kemudian mematok bea masuk terhadap acara tersebut.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif