SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

PSS Sleman memperkenalkan punggawa, jersey dan website klub tersebut ke publik

Harianjogja.com, SLEMAN – Ribuan suporter tumpah ruah di halaman depan Jogja City Mall saat launching PSS Sleman, Jumat (24/4/2015) malam.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Belum jelasnya kompetisi Divisi Utama akibat ketiadaan izin dari kepolisian tetap menguatkan tekad manajemen untuk memperkenalkan skuat PSS ke hadapan publik.

Hujan yang mengguyur sedikit pun tak menyurutkan animo suporter untuk tetap larut dalam hiruk pikuk peluncuran tim berjuluk Super Elang Jawa itu.

Semua punggawa PSS diperkenalkan ke hadapan publik dalam launching itu.
Selain itu jersey PSS Sleman untuk musim 2015 juga diperkenalkan.
Website klub pss-sleman.co.id juga ikut ngeksis dalam launching itu.

Insiden mati listrik sempat mewarnai acara itu. Di tengah guyuran hujan dan mati listrik, suporter menghanggatkan suasana dengan sejumlah lagu-lagu dukungan untuk tim pujaan hati mereka.

Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada Soekeno begitu takjub dengan animo suporter saat berlangsungnya launching.

“Kami mohon dukungan dari suporter, karena tanpa suporter PSS tidak ada apa-apanya. Saya yakin dengan dukungan yang santun dan antusias PSS bisa naik kelas yang lebih tinggi,” ujar Soekeno dalam sambutan di launching itu.

Sambutan suporter makin meriah ketika panitia memperkenalkan secara resmi nama Jaya Hartono, pelatih PSS di kompetisi Divisi Utama 2015 yang sejatinya dimulai Minggu (26/4/2015).

Sejumlah sesepuh PSS pun turut hadir dalam acara itu. Salah satu sesepuh PSS Sukidi dalam sambutannya menekankan agar tim kebanggaan Sleman belajar dari kesalahan musim lalu.

Sukidi berpesan supaya manajemen tidak membuat kesalahan untuk kedua kalinya yang berakibat memupus harapan pecinta sepakbola di Sleman.

“PSS harus kuat, mampu merintangi semua tantangan secara fair. Jangan sampai mengulang kesalahan yang pernah terjadi,” pesan Sukidi.

Kesalahan yang dimaksud Sukidi adalah keputusan melakukan sepakbola gajah sebagaimana yang dilakukan PSS kala bertemu PSIS Semarang musim lalu.

Akibatnya, mimpi bisa tampil di Indonesian Super League (ISL) pupus. Alih-alih tampil di ISL, seluruh pihak yang terlibat dalam pertandingan itu diganjar sanksi berat oleh Komisi Disiplin PSSI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya