Sport
Rabu, 30 April 2014 - 10:33 WIB

PSS VS PSIM : Sepak Bola Dinodai Lagi, 30 terluka

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para suporter saling lempar bata saat pertandingan antara PSS Sleman melawan PSIM Jogja pada pertandingan Divisi Utama 2014 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (29/4). Pertandingan yang sempat terhenti beberapa menit tersebut di akhiri dengan skor 0-0. (JIBI/HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, SLEMAN—Sepak bola DIY kembali terluka. Tabiat penonton tiap kali PSS Sleman dan PSIM Jogja bertemu tak juga berubah meski empat tahun telah berlalu dan banyak korban sudah berjatuhan.

Derby PSS melawan PSIM dalam lanjutan Divisi Utama 2014 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (29/4/2014) sore diinterupsi kericuhan di tribun penonton. Wasit Dwi Purbo asal Kudus berulang kali menghentikan.

Advertisement

Penyebabnya, penonton ricuh. Bentrokan pertama pecah ketika laga menginjak menit ke-25. Penonton di tribun utara dan timur laut saling melempar botol air mineral dan sejumlah benda. Pertandingan diskors 10 menit.

Keributan kembali terjadi pada menit ke-86. Penonton di tribun timur tak puas ketika wasit tidak menghukum pemain PSS yang melanggar penggawa PSIM. Botol air mineral beterbangan dari tribun timur ke arah hakim garis. Bahkan bom asap juga turut dilemparkan.

Aksi tersebut rupanya justru memicu kemarahan penonton di tribun utara. Mereka melemparkan batu ke arah tribun merah. Bentrokan pun membesar hingga memaksa petugas polisi bekerja keras menghalau massa yang beringas.

Advertisement

Situasi itu memakan korban. KSR PMI Kabupaten Sleman mencatat 30 orang mengalami gangguan pernapasan akibat asap suar. Belasan orang mengalami luka sobek akibat lemparan keramik. Empat penonton dirujuk ke Rrumah Sakit Jogja International Hospital (JIH) dan klinik Permata Bunda.

Dua orang dilarikan ke JIH karena mengalami luka robek pada bagian pipi dan mata. Dua lainnya dilarikan ke Permata Bunda karena mengalami sesak napas hingga pingsan dan histeris.

“Mungkin sekitar 30 orang yang kami beri pertolongan pertama karena luka-luka, satu di antara mereka anggota polisi, sekitar 15 orang lainnya pingsan dan sesak napas,” kata Yusuf Totok, peyugas KSR Poltekes PMI Kabupaten Sleman.

Advertisement

Bahkan dia menyebut, salah satu korban yang dirujuk ke rumah sakit sempat terhenti detak jantungnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif