SOLOPOS.COM - Irfan Bachdim saat berlatih bersama skuad Persis Solo di Lapangan Sriwaru, Solo, Senin (31/5/2022).

Solopos.com, SOLO – PSSI berencana membatasi jumlah atau kuota pemain naturalisasi di masing-masing klub Liga 1. Rencana tersebut segerar mendapat beragam tanggapan sejumlah pesepak bola di Indonesia.

Pemain Persis Solo, Irfan Bachdim, dalam keterangannya menegaskan dia bukan seorang pemain naturalisasi meski berdarah Belanda-Indonesia. Pemain 34 tahun itu menceritakan lahir dan tumbuh besar di Belanda. Namun, paspor Indonesia sudah dimiliki sejak kecil.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

“Tapi itu tidak akan mengubah fakta bahwa saya akan berdiri untuk sesuatu yang tidak benar menurut pendapat saya. Itu adalah aturan yang akan datang yang mungkin akan terjadi di musim depan,” tulis dia dalam akun Instagram pribadinya.

Irfan Bachdim juga menceritakan perjalanannya, kisah liku-liku sebagai pemain sepak bola yang sangat mencintai Indonesia.

Ia menuliskan dia merupakan seorang anak lelaki dengan ayah orang Indonesia yang bangga membesarkan dan mengajarkan dari mana dia berasal.

“Seorang anak lelaki yang akan pergi ke sekolah dengan Garuda menempel di tas punggungnya. Dan bendera Indonesia di jaketnya. Karena dia bangga dari mana asalnya. Itulah saya tumbuh dewasa berbangga menjadi orang Indonesia,” papar dia.

Mimpi terbesar Irfan Bachdim  yakni membela Timnas Indonesia. Saat berumur 16 tahun, dia hampir saja meraih kesempatan mengenakan lambang Garuda di dada saat diproyeksi untuk Asian Games, Qatar. Namun mimpi bergabung dengan skuad Garuda Muda gagal karena cedera.

“Beberapa tahun kemudian saya memutuskan datang ke Indonesia untuk mencari tim dengan harapan bisa bermain di sini dan mewujudkan mimpi bisa bermain untuk tim nasional,” imbuh dia.

Beberapa tim coba dijajal olehnya. Bahkan sudah sampai tahap trial, seperti Persib Bandung hingga Persija Jakarta. Namun, keberuntungan belum tiba.

Pada 2010 dia mendapatkan kesempatan datang ke Indonesia untuk laga amal dan saat itu coach Timo Schuneman di tribune menonton pertandingan. “Dia menyukai cara bermain saya dan dialah orang yang memberi saya kesempatan untuk bermain di sini dan mewujudkan mimpi saya,” kata suami Jennifer Kurniawan itu.

Irfan Bachdim berulang kali menggambarkan ada seseorang berdarah Indonesia sepertinya yang sangat bangga menjadi orang Indonesia. Namun, dia mempertanyakan kondisi saat ini yang berbeda. Selain itu, menurutnya ada juga pemain yang menikah dengan perempuan Indonesia dan punya anak di Indonesia.

“Kenapa mereka berbeda? Mungkin ada pemain yang sudah lama tinggal di Indonesia dan mencintai negara kita. Membantu sepak bola kita dan diberikan paspor Indonesia, kenapa mereka berbeda?,” tulis dia.

Mantan pemain Persis Solo, Beto Goncalves, juga mengunggah foto saat dia berseragam Timnas Indonesia. Ia mempertanyakan saat itu dia menjadi seorang naturalisasi atau WNI.

Asosiasi Pesepak bola Professional Indonesia (APPI), secara tegas menyatakan rencana pembatasan pemain naturalisasi itu melanggar HAM. Hal itu karena setelah seorang dinyatakan menjadi WNI seharusnya mendapatkan hak yang sama dengan WNI lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Menurut APPI rencana aturan pembatasan terhadap pemain naturalisasi tersebut tidak sejalan dengan Universal Declaration of Player Rights dan FIFA’s Human Right Policy.

PSSI dikabarkan akan mengubah format kompetisi Liga 1 termasuk di dalamnya perubahan terhadap kuota pemain asing dan naturalisasi. PSSI disebut-sebut hanya akan mengizinkan dua pemain naturalisasi di setiap klub.

Sedangkan untuk kuota pemain asing, dari semula 4+1 atau tiga pemain non-Asia dan 1 pemain asia, akan diubah menjadi 5+1 atau empat pemain non-Asia dan satu pemain Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya