SOLOPOS.COM - Imam Nahrawi (JIBI/Solopos/Youtube)

 PSSI dibekukan dan diberi sanksi FIFA membuat Menpora memanggil Tim Transisi.

Solopos.com, JAKARTA — Menpora Imam Nahrawi memanggil Tim Transisi untuk menggelar rapat membahas langkah selanjutnya setelah sanksi FIFA dijatuhkan. Rapat tersebut digelar Senin (1/6/2015), di Kantor Kemenpora.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Koordinator Pokja Komunikasi Tim Transisi, Cheppy Wartono, mengatakan Menpora telah memanggil mereka untuk bertemu dengannya. Di situ, Tim Transisi akan menjabarkan semua rencana yang sudah disiapkan.

“Menpora memanggil kami untuk membahas langkah selanjutnya dari kami ini seperti apa. Kami sudah siapkan semua. Tinggal tunggu arahan beliau,” ungkap Cheppy, seperti dilansir dari Detik, Senin.

Menurut dia, langkah terdekat adalah menggelar turnamen sepak bola yang segera bergulir. Dia mengklaim sudah mendapatkan respons positif dari sejumlah klub ISL dan Divisi Utama.

“Dari klub ISL sudah kontak kami. Divisi utama juga sudah ada, mereka semua mau bergabung dengan kami. Tinggal menunggu reaksi kami. Mereka ingin tahu kapan digelar dan syaratnya seperti apa,” tambah Cheppy.

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, mengaku kebingungan setelah Indonesia diberi sanksi oleh FIFA. Dia berharap Menpora, Imam Nahrawi, segera merealisasikan tanggung jawabnya dan meminta kompetisi sepak bola Indonesia tetap berjalan.

“Tidak hanya Persib dan klub-klub yang rugi, pemain juga dan masyarakat pencinta sepak bola. Karena kami sudah disanksi. Terus terang saya tidak bisa berkata apa-apa,” ungkap Umuh, seperti dilansir dari Antara, Senin.

Sebelumnya Imam Nahrawi pernah menyatakan siap bertanggung jawab apabila Indonesia sampai diberi sanksi FIFA, dan meminta kepada Tim Transisi untuk segera menjalankan tugasnya. Salah satunya dengan mempersiapkan turnamen pramusim atau kompetisi sepak bola lainnya.

“Ada atau tidak ada sanksi, Imam Nahrawi akan bertanggung jawab. Tetapi, saya yakin Indonesia tidak akan mendapatkan sanksi. Sebagai bangsa yang besar, kita tidak perlu takut dengan ancaman, karena niat untuk memperbaiki prestasi dan masa depan sepak bola nasional,” ujar Imam Nahrawi, sepeti dilansir dari Liputan6.com, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya