SOLOPOS.COM - La Nyalla Ketua Umum PSSI 2015-2019 (Antaranews.com)

PSSI dibekukan melalui keputusan Menpora Imam Nahrawi.

Solopos.com, SOLO — Menpora Imam Nahrawi melalui surat keputusannya, membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Polemik ini memanas saat di hari jadi ke-85 PSSI, Minggu (19/4/2015).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan pantauan Solopos.com pada laman media sosial Twitter, Minggu, muncul tanda pagar (tagar) atau hashtag #BersamaLaNyalla. Tagar tersebut merebak hingga menjadi trending topic, seiring tweet akun @PSSl__FAI, yang menyatakan,”Sampaikan ucapan dirgahayu PSSI ke-85 dengan hestek #SepakbolaJaya #bersamaLaNyalla.”

Bukan ucapan dan harapan baik sebagaimana mestinya, sebagian pengakses Internet (netizen), justru melontarkan hujatan untuk Ketua Umum PSSI yang baru saja terpilih, La Nyalla Mattalitti.

#bersamaLaNyalla mari kita songsong organisasi dengan sistem premanisme,” tulis @Persib_Addict.

#bersamaLaNyalla sambut masa kegelapan sepakbola Indonesia. eh pssi uda dibekukan ding… m***r!!” sahut @eraindustribola.

“@PSSl__FAI #SepakbolaJaya #bersamaLaNyalla semoga pak laNyalla nyadar terus mundur dari PSSI biar sepakbola kita maju,” tulis @masozee.

“Selamat ulangtahun yang terakhir @PSSl__FAI #sepakbolajaya #bersamaLanyalla ? ngimpi!! Cepat bubar cepat berganti the better-pssi,” kicau ?@fathorz.

“Dirgahayu s*!!! Segeralah bertobat, Jangan nunggu kiamat, Organisasi kok kaya tempat prostitusi @PSSl__FAI #SepakbolaJaya #bersamaLaNyalla,” sahut @SigitACM.

Sementara itu, akun @AhmadDhik  menulis tweet,”@PSSl__FAI kami pemain muda butuh kejelasan liga karna isl adalah landasan masa depan kami (pemain muda) #SepakBolaJaya #BersamaLaNyalla.”

Meski begitu, ada pula netizen yang memberikan dukungan bagi PSSI @anggasriaditya,”Dirgahayu PSSI Ke-85 #BersamaLaNyalla kita bisa, bisa ikut Piala Dunia 2045, UERO cup, Liga Champions, All England, juara semuanya.”

Sebelumnya, pembekuan PSSI ini juga mendapat respons beragam dari pengurus asosiasi kabupaten dan kota di wilayah Soloraya. Beberapa menyatakan setuju, namun beberapa di antaranya juga menyatakan keberatan.

Dukungan pembekuan PSSI oleh Menpora diungkapkan dua ketua umum perserikatan di Soloraya, yakni Persiharjo Sukoharjo dan Persiwi Wonogiri. Ketum Persiharjo, Harjito, justru setuju dengan keputusan Menpora ini karena menilai sudah saatnya organisasi PSSI dirombak total.

“Enggak apa-apa disanksi. Organisasi PSSI memang sudah amburadul. Banyak mafia-mafianya. Semoga dengan pembekuan ini sepak bola Indonesia bisa lebih baik,” ungkap Harjito.

Sementara itu, Ketum Persiwi, Joko Suwarno, juga setuju PSSI dibekukan. Namun yang terpenting kompetisi tetap berjalan meski induk organisasinya sedang dalam perbaikan. “Yang penting kompetisi tetap berjalan. Karena sepak bola adalah sebuah olahraga dan hiburan yang paling diminati masyarakat. Kalau PSSI-nya dibekukan enggak apa-apa,” ujar Joko.

Meski PSSI dibekukan, kompetisi baik di level Indonesia Super League (ISL), DU, maupun amatir seperti Liga Nusantara (Linus) dan Piala Soeratin, dipastikan bakal terus berlanjut. Sebab Menpora telah memberikan instruksi untuk menyerahkan segala aktivitas yang selama ini dikelola PSSI untuk ditangani Tim Transisi yang dibantu KONI/KOI serta para Asprov di daerah.

Hal sebaliknya justru diungkapkan Ketua Umum (Ketum) Ascab PSSI Kota Solo, Paulus Haryoto. Pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Persis Solo Saestu, badan hukum yang menaungi tim Divisi Utama (DU) Persis Solo, menilai keputusan Menpora ini terlalu tergesa-gesa.

“Harusnya sebelum mengeluarkan keputusan ini, Menpora melakukan mediasi dulu dengan PSSI. Kalau seperti ini kan tambah tidak harmonis. PSSI dibekukan tentunya akan berdampak pada semua kegiatan persepakbolaan yang ada karena semuanya saling terkait,” ujar Paulus saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (18/4) malam. [Baca di sini: “PSSI Memang Amburadul, Banyak Mafianya”]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya