SOLOPOS.COM - Perseru vs Persiram (Antarafoto)

PSSI dibekukan Menpora membuat kompetisi ISL dibubarkan. Perseru Serui lalu memilih bermain di Liga Papua Nugini.

Solopos.com, SERUI — Sikap tegas ditunjukkan manajemen Perseru Serui terkait dibentuknya Tim Transisi Kemenpora pada Jumat (8/5/2015) lalu. Perseru menegaskan bakal menolak ikut kompetisi bikinan Tim Transisi dan memilih bermain di Liga Papua Nugini.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Dikutip dari Liputan6.com, Minggu (10/5/2015), Manajer Perseru Serui, Yan Pieter Ayorbaba, menilai langkah Menpora Imam Nahrawi, yang telah membentuk Tim Transisi merupakan suatu kesalahan dan membuat Indonesia berpotensi kena sanksi FIFA pada 29 Mei mendatang.

Menurut Yan Pieter, Niat Menpora untuk membenahi PSSI dan oknum-oknum mafia bola dan korupsi di dukung Perserui. Namun Pieter kecewa karena kompetisi dihentikan.

“Niat Menpora untuk membenahi PSSI terutama oknum-oknum yang dinilai sarat korupsi silakan. Tapi jangan sampai mengorbankan Liga Indonesia, kata Yan Pieter Ayorbaba.

Ayorbaba mengatakan sepak bola adalah alat pemersatu bangsa Indonesia. Namun, apabila konflik Menpora-PSSI tidak segera berakhir, Perseru akan mengikuti kompetisi di Papua Nugini.

“Sebenarnya sepak bola ini merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia. Tetapi apabila kompetisi sepak bola Indonesia berhenti, lebih baik kami bermain di Papua Nugini,” ujar Yan Pieter.

Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya Menpora Imam Nahrawi telah mengumumkan 17 anggota Tim Transisi pada Jumat (8/5/2015) malam. 17 nama tersebut adalah FX Hadi Rudiatmo, Lodewijk F Paulus, Ridwan Kamil, Edy Rumpoko, Ricky Yacobi, Bibid Samad Rianto, Darmin Nasution, Cheppy T Wartono, Tommy Kurniawan, Iwan Lukminto, Francis Wanandi, Saut H Sirait, Andre Darwis, Farid Husaini, dan Zuhairi Misrawi, Diaz Faizal Malik Hendropriyono, dan Velix W Wanggai.

Indonesia terancam sanksi FIFA pada 29 Mei. Apabila terkena sanksi FIFA Indonesia tidak akan bisa mengikuti turnamen sepak bola Internasional.

PSSI dan Kemenpora harus duduk bersama mencari solusi agar FIFA tidak memberikan sanksi kepada sepak bola Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya