SOLOPOS.COM - Imam Nahrawi (Youtube)

PSSI dibekukan Menpora saat menggelar KLB di Surabaya. Menpora banyak menerima ancaman pembunuhan terkait hal itu.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku telah mendapatkan ancaman pembunuhan setelah pihaknya keputusan membekukan PSSI. PSSI dibekukan setelah tidak mengabaikan tiga surat peringatan terkait Arema dan Persebaya.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

“Banyak sekali SMS yang masuk ke saya. Bahkan ada ancaman pembunuhan. PSSI tetap saudara saya,” kata Imam Nahrawi, seperti dikutip dari  Antara, Selasa (21/4/2015).

Meskipun mendapatkan ancaman pembunuhan setelah PSSI dibekukan, Imam Nahrawi mengaku tetap tenang dan tidak menanggapi ancaman yang diterima. Pihaknya tetap berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah sepak bola nasional.

“Pribadi saya banyak disorot negatif tapi saya tidak membalas,” kata pria yang juga kader Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Menpora Imam Nahrawi sebelumnya telah mengeluarkan surat pembekuan induk organisasi sepak bola Indonesia itu. Surat pembekuan tersebut tertanggal 17 April 2015 dengan nomor 01307 tahun 2015.

Ada beberapa poin yang menyangkut pembekuan, di antaranya pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan yang dilakukan oleh PSSI termasuk hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surabaya, Sabtu (18/4/2015).

Dengan kondisi tersebut, pemerintah tingkat pusat dan daerah, termasuk kepolisian, tidak bisa lagi memberikan pelayanan dan fasilitas kepada kepengurusan PSSI dan seluruh kegiatan keolahragaan.

Setelah PSSI dibekukan, langkah Kemenpora selanjutnya adalah membentuk Tim Transisi yang akan mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai dengan terbentuknya kepengurusan PSSI yang kompeten sesuai dengan mekanisme organisasi dan statuta FIFA.

“Tim Transisi dalam proses. Secepatnya akan kami umumkan. Anggota Tim Transisi bebas dari kepentingan ” kata Imam Nahrawi.

Timnas Indonesia yang akan menghadapi SEA Games 2015, tetap berjalan. Kemenpora, KONI, dan KOI telah sepakat pengelolaan skuat Garuda Muda akan diserahkan ke Satlak Prima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya