Sport
Kamis, 13 Desember 2012 - 14:16 WIB

PSSI Diwanti-wanti FIFA Soal Task Force dari Pemerintah

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sekjen PSSI, Halim Mahfudz. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

JAKARTA – Upaya PSSI melakukan lobi pada FIFA di Tokyo, Jepang, diklaim positif. Mereka pun merasa cukup yakin bahwa Indonesia tidak akan dijatuhi sanksi oleh badan sepakbola dunia itu.

Advertisement

Dalam pesan pendeknya kepada wartawan, Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, mengatakan bahwa delegasi pihaknya bertemu dengan Presiden FIFA, Sepp Blatter, Sekjen, Jerome Valcke, dan Direktur Asosiasi, Thierry Regenass, di Hotel Ritz Carlton, Tokyo, Kamis (13/12/2012) pagi waktu setempat.

FIFA tengah berada di ibukota “Negeri Matahari Terbit” itu untuk melakukan sidang Komite Eksekutif hari Jumat (14/12) besok. Pada sidang itu mungkin saja akan dibahas masalah sepakbola Indonesia

Menurut Halim, laporan PSSI tentang perkembangan terakhir diterima dan dipahami Blatter, termasuk kejadian di Kongres Luar Biasa lalu di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, ketika polisi mengunci ruang sidang karena sebelumnya Plt Menpora Agung Laksono tidak memberi rekomendasi kongres tersebut. Namun, KLB tetap dilakukan di lobi hotel. Di Jakarta, KPSI juga menggelar kongres tanpa halangan, dan mereka tetap menyebut dirinya “PSSI”.

Advertisement

Soal Task Force (yang dibentuk pemerintah), FIFA sudah dilaporkan pula, dan menganggapnya tidak perlu. FIFA mengingatkan kepada PSSI bahwa pembetukan Task Force bisa dianggap sebagai bentuk intervensi pemerintah.

“FIFA Menginginkan PSSI yang kuat dan berwibawa dalam mengatur dan melakukan supervisi sepakbola di Indonesia,” sebut Halim.

Selain FIFA, PSSI juga mengklaim mendapat dukungan dari AFC, supaya terhindar dari sanksi skorsing.

Advertisement

Sementara itu Ketua Umum PSSI Djohar Arifin kembali menegaskan dan meminta pemerintah menerapkan peraturan yang sudah mereka buat sendiri, yaitu Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

“Itu satu-satunya solusi untuk mengakhiri keributan yang terjadi di pentas sepakbola nasional. Jika ini dijalankan pemerintah, sudah pasti ribut-ribut yang ada sekarang ini tak akan terjadi. Pemerintah seharusnya tidak memberikan ruang kepada organisasi illegal. Hal ini pun bisa menjadi penentu tidak jatuhnya sanksi FIFA kepada Indonesia,” sergah Djohar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif