Sport
Minggu, 10 Juli 2011 - 10:02 WIB

PSSI Nurdin Halid harus diaudit

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Masa PSSI di bawah kepengurusan Nurdin Halid (NH) memang sudah lewat. Namun demikian, PSSI pada masa itu tetap harus memperlihatkan pertanggungjawabannya.

PSSI mendapatkan citra yang relatif buruk pada masa kepemimpinan NH. Timnas nihil prestasi, plus berbagai dugaan-dugaan miring mengiringi perjalanan PSSI. NH sendiri banyak dikritik lantaran pernah tersandung kasus hukum dan sampai masuk penjara.

Advertisement

Pengamat sepakbola Ari Junaedi menyebut, bukan tugas mudah bagi pasangan Djohar Arifin Husin-Farid Rahman untuk memperbaiki citra PSSI. Keduanya harus bisa memberikan bukti.

“Diharapkan Pak Djohar dan Pak Farid bisa membawa angin mebawa angin baru bagi PSSI. Pesepakbolaan kita sibuk dengan karut marut kepengurusan PSSI, dan kongres PSSI sendiri digelar sampai tiga kali,” ucap Ari.

Salah satu tugas pertama yang disebut-sebut harus dilakukan keduanya adalah mengaudit keuangan PSSI semasa dipimpin oleh NH.

Advertisement

Bukan rahasia apabila timnas kini tidak memiliki dana sehingga agenda mereka pun terancam. Bahkan pelatih timnas, Alfred Riedl, mengaku bahwa stafnya sudah empat bulan tidak menerima gaji.

“Masalahnya bukan cuma konflik PSSI, tapi tidak ada uang. Jadi, kami kesulitan bikin ujicoba di dalam atau luar negeri. Sudah empat bulan staf saya tidak menerima gaji,” ujar Riedl beberapa waktu lalu.

Padahal PSSI diperkirakan mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit dari pelaksanaan Piala AFF, yang banyak menarik minat masyaralat dari level apapun untuk menontonnya.

Advertisement

Maka, jika benar kas PSSI kosong dan dana yang dimiliki sudah terpakai dengan semestinya, tentu harus disertai dengan bukti.

“Itu juga merupakan PR yang harus dituntaskan duet kepmimpinan ini,” kata Ari Junaedi lagi.

“Timnas kita sendiri terseok-seok. Sementara ada pemasukan, Piala AFF dikabarkan meraup keuntungan Rp22 miliar. Belum lagi dana dari APBN. Patut dipertanyakan ke mana larinya uang itu.”(dts)

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif